2018

Puisi: Kekasih (Karya Mustiar AR)

Kekasih Kekasih biarkan kucium keningmu ingin ku berlama-lama hanya denganmu. Meulaboh, 27 April 2018 Analisis Puisi : Puisi "Kek…

Puisi: Di Nalanda (Karya Goenawan Mohamad)

Di Nalanda Pada hari ke-67 di tahun 1193, tak ada lagi orang di jalan ke arah Rajgrih. Api belum padam di Nalanda. Seorang bhiksu yang selamat kemudi…

Puisi: Perginya Seorang Pelaut Muda (Karya Raudal Tanjung Banua)

Perginya Seorang Pelaut Muda (1) Kucintai laut karena merdeka (2) Kemudian ia nyalakan lentera kemud…

Puisi: Rindayu (Karya Rini Intama)

Rindayu Perempuan itu bernama Rindayu yang kutemui di pelabuhan kecil Membaca isyarat dari cahaya lampu-lampu kota Aku pandangi matanya, Rindayu Pere…

Puisi: Aku Mendengar Nyanyianmu (Karya Rini Intama)

Aku Mendengar Nyanyianmu Aku mendengar suka cita para nelayan Dan batu-batu karang Dari nyanyianmu tentang tanah kelahiran Tentang pasir sepanjang ja…

Puisi: Nabila (Karya Fikar W. Eda)

Nabila Engkaulah Nabila, Cahya tanah Aceh Memancar ke segenap arah Mengabarkan harapan Engkaulah Nabil…

Puisi: Mak Giri, Cenayang (Karya Goenawan Mohamad)

Mak Giri, Cenayang Mak Giri, cenayang, yang melihat kilat melihat laut, melihat ungu, menutup pintunya. "Kita tak bisa berdiri di ambang ini,&qu…

Puisi: Membantu Ibu (Karya Muhisom Setiaki)

Membantu Ibu Aku sering sekali mendengar Suara air gemericik pagi sekali Sebelum ayam berkokok Sebelum suara azan subuh berkumandang Ibuku sudah bang…

Puisi: Selendang Batik Ibu (Karya Amalia Najichah)

Selendang Batik Ibu Kala itu, sebagai anakmu Aku tidak mengerti Apa saja yang telah kau berikan untukku Kala itu, sebagai anakmu Aku tidak tahu Apa y…

Puisi: Menunggu Senja (Karya Mahbub Junaedi)

Menunggu Senja bermainlah petak umpet di sekitar kolong-kolong berpenghuni berlari kesana kemari di bawah tiang-tiang besar menjulang tinggi atau mem…

Puisi: Raden Ajeng Kartini (Karya Raeditya Andung Susanto)

Raden Ajeng Kartini Ibu Indonesia adalah ibu kita Kartini Seorang ibu yang hebat tangguh dan kuat mengorbankan semua hidupnya untuk wanita Indonesia …

Puisi: Wanitaku (Karya Sri Penny Alifiyah Habiba)

Wanitaku Juangmu tak pernah putus Terus maju pantang menyerah Untuk membela kaummu Kau gigih memperjuangkan kaummu Kau mengajak wanita belajar Memper…
© Sepenuhnya. All rights reserved.