Sepenuhnya

Mengenang Asu Pulang dari sekolah, saya main ke sungai. Saya torehkan kata asu dan tanda seru pada punggung…

Buka Puasa Kini, langkah kita hampir sampai di tempat matahari terbenam, Saat selendang senja lebih dekat dar…

Puisi Puasa pohon yang seperti khuldi itu, mengapa di tiap detak puasa dia justru menegak sedangkan matahari m…

Betapa Puasa Betapa Puisi Puasa itu menahan seperti puisi tak banyak kata tak banyak ingin. Serang, 22 Ju…

Not Malam itu ia coba tirukan, dengan bunyi senar gitar , tetes air yang saling bertemu di talang serambi. Tapi yang terbentuk dari …

Tangan Kecil Tangan kecil hujan menjatuhkan embun ke celah bibirmu, meraba demam pada lehermu, dan dengan takzim membuka kancing baju…

Tak Ada Puisi untuk Pelacur Puisi apa yang dapat kutulis untuk sekumpulan wanita yang melacurkan diri itu? Bukankah setiap malam mereka nampak b…

Guru Belia yang Tertidur di Buku Sejarah Guru-guru belia itu hidup dan tertidur di buku-buku sejarah bangsa lain yang kadang bermimpi dan mabuk …

Doa Retak Seandainya bisa .. aku kembali Seperti kurenungi hidup di pohon cinta lalu aku terbang bagai kupu-kupu ... Melihat nasib yang sudah termaka…

Ramadhan Di bulan ramadhan pagi hanya sebentar dan siang datang seperti menyergap kemudian perlahan meman…

Air Mata Biarkan hujan yang haus itu melahap air mata yang mendidih di cangkirmu. 2012 Sumber:  Baju Bulan (2013) Analisis Puisi : Pui…

Ulang Tahun Hari ini saya ulang tahun. Usia saya genap 50. Saya duduk membaca di bawah jendela, matahari sedang mekar berbunga. Seorang bo…

Doa Malam Tuhan yang merdu terimalah kicau burung dalam kepalaku. 2012 Sumber:  Baju Bulan (2013) Analisis Puisi : Puisi "Doa Mala…

Mata Dadu seperti senyum belati ia menatapmu memindahkan warna merah api pada tapak tanganmu siapa yang bisa tahan pada lambaiannya? tel…

Tentang Maut Di ujung bait itu mulai tampak sebuah titik yang kemudian runtuh, 5 menit setelah itu. Di ujung ruang itu mulai tampak sederet j…