Sepenuhnya

Perhelatan Cinta ( : Dharmadi ) (1) Ini perhelatan cinta, bung! Di rumah tua Piek Ardijanto angin seperti m…

Harimau Aku masuk ke relung kata, mau bertemu dengan bermacam-macam arwah kata, malah harimau kata yang ku…

Layang-Layang Ungu Celana ungu pemberian kakekku telah kugubah menjadi layang-layang; kulepas ia di malam terang. Terbang, terbanglah layang…

Bisakah bisakah engkau menembus cakrawala padukan lidah langit ke bibir laut dalam perjalanan maya, dalam dekapan kabut bisakah kamu melintasi gerhan…

Kepergianku Ini Justru Karena Aku Mulai Mencintaimu Sahabat semua, ini langkah yang sungguh berat Saat seluruh perasaan tertanam semakin erat Tapi, p…

Kepada Uang Uang, berilah aku rumah yang murah saja, yang cukup nyaman buat berteduh senja-senjaku, yang je…

Lonceng Gereja Kaum musuhku menuntun aku menyanyi seraya memeluk aneka menara tertinggi tetapi demi jubah L…

Lekuk-Liku Perlambang Karena wong Jawa nggone semu Sinamung ing samudana, sesadone ing adu manis Maka, aku tak akan memainkan gelap terang Dalam pui…

Mekkah Jumat memutih di Masjidil Haram Ka'bah memanggil Aku terselip di lantai dua Bersama si bungsu Kafka Di antara beribu nama Du…

Kucing Persia Tanpa belas kasihan ia mencari-cari sisa pasir pada telapak kakiku. Lidahnya berkilauan seperti dada perawan, tapi ia tak hendak menunj…

Cinta Telah Tiba untuk Eka dan Ratih Cinta telah tiba sebelum kulihat parasnya di musim semi  wajahmu telah menjadi kita dan kata saat k…

Madinah Dari jendela kamarku 621 Di Lorong 16, antara Taiba dan Dar Aliman Kulihat dua tiang lampu dan sepasang menara Nabawi menjul…

Maskumambang Kabut fajar menyusup dengan perlahan bunga Bintaro berguguran di halaman perpustakaan di tepi kolam, di dekat rumpun…