Puisi: Di Sini Dan Begini Saja (Karya Dina Oktaviani) Di Sini Dan Begini Saja Maaf, aku yang berada dalam tragi sejak awalnya tak bisa membawamu kemana-mana: di sini dan begini saja Aku tak sedang memint…
Puisi: Penjual Kalender (Karya Joko Pinurbo) Penjual Kalender Pawai tahun baru baru saja dibubarkan sepi. Sisa suara terompet berceceran, sebentar lagi basi. Lelaki tua berulang kali men…
Puisi: Membaca Air Danau di Wajahmu (Karya Tri Astoto Kodarie) Membaca Air Danau di Wajahmu sore melintas dalam perjalanan langit mendung jemarimu lincah memainkan cuaca di rahim waktu seperti kanak-kanak bermain…
Puisi: Jembatan Karel, Praha (Karya Goenawan Mohamad) Jembatan Karel, Praha Di sungai yang tak tersentuh ini arca orang suci berjajar hitam, di enam abad. Senja melebar tapi bulan seakan lambat Di sisi t…
Puisi: Mezbah (Karya Goenawan Mohamad) Mezbah Mezbah ini sebuah kota yang tak menyebutkan namanya seperti kamar mayat sementara. Tak ada tempat yang lapang …
Puisi: Mengukir Tubuhmu (Karya Acep Zamzam Noor) Mengukir Tubuhmu Duabelas jam aku mengukir tubuhmu Menjadi hujan. Tubuhmu menaburkan sunyi Yang terpendam di belantara ingatan Tubuhmu sul…
Puisi: Selalu Aku Menjelma dalam Hujan (Karya Mochtar Pabottingi) Selalu Aku Menjelma dalam Hujan A Pada mulanya adalah panah-panah air yang menari berloncatan di atas genang di tabuh tambur daunan pohon-poh…
Puisi: Teman Lama (Karya Joko Pinurbo) Teman Lama Ia muncul begitu saja di ambang pintu setelah lama tidak bertemu. Matanya terkejut, kepalanya berg…
Puisi: Telepon Genggam (Karya Joko Pinurbo) Telepon Genggam Di pesta pernikahan temannya ia berkenalan dengan perempuan yang kebetulan menghampirinya. …
Puisi: Selamat Tidur (Karya Joko Pinurbo) Selamat Tidur Telepon genggam mau tidur. Capek. Seharian bermain monolog. Banyak peran. Konyol. Enggak nyam…
Puisi: Koran Pagi (Karya Joko Pinurbo) Koran Pagi Koran pagi masih mengepul di atas meja. Wartawan itu belum juga menyantapnya. Ia masih tertidur di kursi setelah seharian diges…
Puisi: Dokter Mata (Karya Joko Pinurbo) Dokter Mata Belakangan ini saya banyak mendapat gangguan mata. Apa dan siapa yang saya lihat sering tampak be…
Puisi: Perempuan yang Tergusur (Karya W.S. Rendra) Perempuan yang Tergusur Hujan lebat turun di hulu subuh disertai angin gemuruh yang menerbangkan mimpi yang lalu tersangkut di ranting pohon…