2001

Puisi: Berita Kepulangan (Karya Mustafa Ismail)

Berita Kepulangan Mungkin inilah terakhir kita melihat tempat ini menjadi istana rakyat kata seseorang, dengan getir, sambil menunggumu be…

Puisi: Dimana Kau Sembunyikan Wajah Mereka (Karya Hadi Utomo)

Dimana Kau Sembunyikan Wajah Mereka Dimana kau sembunyikan wajah mereka yang sebenarnya wajah anak rakyat yang tengah meratapi mimpinya yang raib eng…

Puisi: Suatu Sabtu Udara Sepucat Lampu (Karya Moh. Wan Anwar)

Suatu Sabtu Udara Sepucat Lampu di rangkasbitung, suatu sabtu udara sepucat lampu laron-laron menggigil sebelum gerimis turun dari dukamu — dulu di s…

Puisi: Loket-Loket Kosong (Karya Moh. Wan Anwar)

Loket-Loket Kosong seperti tadi di kantor itu loket-loket di stasiun ini kosong cuma ada komputer, gundukan karcis daftar harga dan pluit mengiang da…

Puisi: Pengganti Ziarah (Karya Sobron Aidit)

Pengganti Ziarah     Umak dan ayah dengarkanlah suara hati kami bersama angin--dingin dan hujan menerabas atap zolder di rumah dan aku tenggelam dala…

Puisi: Sajak Mencari Kutu (Karya Raudal Tanjung Banua)

Sajak Mencari Kutu (– kenangan kecil bersama ibu) Kau tahu, mencari kutu tak selalu di tubir pintu sambil me…

Puisi: Serdadu (Karya Joko Pinurbo)

Serdadu Ketika kau tidur, ada seorang serdadu duduk-duduk di atas tubuhmu, merokok, main gitar, dan dengan suara sumbang menyanyikan lagu se…

Puisi: Bulan untuk Ibu (Karya Raudal Tanjung Banua)

Bulan untuk Ibu Ibu, di tubuhmu yang tabu untuk kusentuh Kulabuhkan ingatan keparat dan menyesakkan demi sebait puisi yang menjadikan engkau …

Puisi: Mudik (Karya Joko Pinurbo)

Mudik Mei tahun ini kusempatkan singgah ke rumah. Seperti pesan ayah: "Nenek rindu kamu, pulanglah!" Waktu kadang begitu simpel…

Puisi: Loper koran (Karya Joko Pinurbo)

Loper koran Pagi-pagi sekali loper koran itu sudah nongol di depan pintu, menaruh koran di pangkuanku seraya …

Puisi: Kebun Hujan (Karya Joko Pinurbo)

Kebun Hujan (1) Hujan tumbuh sepanjang malam, tumbuh subur di halaman. Aku terbangun dari rerimbunan ranja…

Puisi: Penagih Utang (Karya Joko Pinurbo)

Penagih Utang Penagih utang itu datang tengah malam. Ia duduk dengan sopan, kedua tangan ditangkupkan, baju…
© Sepenuhnya. All rights reserved.