Puisi: Lagu Cinta (Karya Putu Wijaya) Lagu Cinta Kulihat malam begitu dalam Dan angin berdesah bimbang Aku pun tertegun sebelum melangkah Masihkah kau simpan perasaan sayang yang dahsyat …
Puisi: Uban (Karya Joko Pinurbo) Uban Pasukan uban telah datang memasuki wilayah hitam. Hitam merasa terancam dan segera merapatkan barisan. "Putih lambang kematangan, …
Puisi: Misbar (Karya Joko Pinurbo) Misbar Di sebuah lapangan di sebuah kampung di sebuah kenangan di pusat Jakarta masih bisa kautemui sebuah m…
Puisi: Elegi Tanah Airku (Karya Aspar Paturusi) Elegi Tanah Airku Indonesia tanah tumpah darahku, jangan lagi menangis apalagi mata air airmatamu sudah kering Indonesia kebangsaanku, berhentilah te…
Puisi: Kacamata (Karya Joko Pinurbo) Kacamata Baru tiga puluh tahun menyair, ia sudah pakai kacamata. Biar tampak bijak dan matang. Biar dikira banyak mikir dan merenung. Biar l…
Puisi: Malin Kundang (Karya Joko Pinurbo) Malin Kundang Malin Kundang pulang menemui ibunya yang terbaring sakit di ranjang. Ia perempuan renta, hidupnya tinggal menunggu matahari …
Puisi: Seperti Belanda (Karya Fikar W. Eda) Seperti Belanda Seperti Belanda mereka atur siasat membuat kami takluk bertekuk lutut Seperti Belanda …
Puisi: Di Tebing Waktu, Meditasi (Karya Ahmad Nurullah) Di Tebing Waktu: Meditasi (1) Sebelum jagat raya diciptakan, apa yang dilakukan Tuhan? Sunyi. Di teras: waktu merayap Malam mengalir. A…
Puisi: 1967 (Karya Oka Rusmini) 1967 Di museum kutemukan dahimu penuh kerak timah, meleleh membutakan matamu. Diam-diam kutawarkan tali mungkin kau ingin menjera…
Puisi: Ayat-Ayat Api (Karya Sapardi Djoko Damono) Ayat-Ayat Api (1) Mei, bulan kita itu, belum ditinggalkan penghujan di mana gerangan kemarau, yang malamnya dingin yang langitnya bersih; …