Puisi: H (Karya Acep Zamzam Noor) H (Dari yang tak terungkapkan Kuawali kisah ini Lalu pada guguran daun, pada tanah basah Akan kulukiskan s…
Puisi: Pelayaran (Karya Ahmadun Yosi Herfanda) Pelayaran - kepada korban perang teluk tinggal namamu dalam kerisik angin senja dan desir pasir di rumah-rumah tanpa jendala ketika sayap-sayap burun…
Puisi: Ketika Masih Bocah (Karya Abdul Hadi WM) Ketika Masih Bocah Ketika masih bocah, rumahku di tepi laut Bila pagi pulang dari perjalanan jauhnya Menghalau…
Puisi: Dari Jendela Bar Saya Lihat Hujan Ikut Hingar (Karya Goenawan Mohamad) Dari Jendela Bar Saya Lihat Hujan Ikut Hingar Panggil aku melankoli, katanya. Terompet yang ditembakkan ke arah lampu 40 watt. Daun pintu ke…
Puisi: Batas Panggung (Karya Wiji Thukul) Batas Panggung kepada para pelaku ini daerah kekuasaan kami jangan lewati batas itu jangan campuri apa yang terjadi di sini karena kalian penonton ka…
Puisi: Tanah Air Mata (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Tanah Air Mata tanah air mata tanah tumpah dukaku mata air airmata kami airmata tanah air kami di sinilah kami berdiri menyanyikan airmata kami di ba…
Puisi: Solitude (Karya Moh. Wan Anwar) Solitude Dari jendela ini padang terhampar Mengukuhkan rawan dalam malam Sedang jalan mesti kususuri sendiri Ketakutan membuatku terasing Jarum jam s…
Puisi: Mereka Membangun Sungai (Karya Dorothea Rosa Herliany) Mereka Membangun Sungai Mereka membangun sungai pada kepalanya, kata seseorang. Agar hanyut kalimat-kalimat dalam p ikirannya menuju bendung…
Puisi: Beri Aku Kekuasaan (Karya Afrizal Malna) Beri Aku Kekuasaan Mereka pernah berjalan dalam taman itu, membuat wortel, semangka, juga pepaya. Tetapi aku buat juga ikan-ikan plastik, angsa-…
Puisi: Maut (Karya Sapardi Djoko Damono) Maut maut dilahirkan waktu fajar ia hidup dari mata air, itu sebabnya ia tak pernah mengungkapkan seluk-beluk karat yang tel…
Puisi: Perjalanan Pulang (Karya Joko Pinurbo) Perjalanan Pulang Kadang ingin sangat aku pulang ke rumahmu. Setidaknya kubayangkan suatu senja aku datang ke ambang jendelamu, melongok waj…
Puisi: Kematian Kepompong (Karya Dorothea Rosa Herliany) Kematian Kepompong Engkau ikut dalam arak-arakan itu. menuju rumah cinta yang tak berpintu. aku yang mengusung dan kita gali liang buat diri…