Puisi: Requiem (Karya Acep Zamzam Noor) Requiem Apa yang kaucari Dari kediaman? Belajar pada batu Berguru pada air Membaca cuaca Bicara dengan angin Kautinggalkan rumah K…
Puisi: Di Depan Bulan di Tepi Saguling (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf) Di Depan Bulan di Tepi Saguling Angin bergerak ke daun-daun mengarak musim bertahun-tahun Di sini air menangkap pantul kilat malam hari sambut sepi y…
Puisi: Percakapan Telapak Sepatu Berlumuran Lumpur Kuburan (Karya Taufiq Ismail) Percakapan Telapak Sepatu Berlumuran Lumpur Kuburan (1) Sepasang sepatu, kiri dan kanan Sedang memperbincangkan…
Puisi: Bunga dan Tembok (Karya Wiji Thukul) Bunga dan Tembok seumpama bunga kami adalah bunga yang tak kaukehendaki tumbuh engkau lebih suka membangun rumah dan merampas tanah …
Puisi: Istirahatlah Kata-Kata (Karya Wiji Thukul) Istirahatlah Kata-Kata istirahatlah kata-kata jangan menyembur-nyembur orang-orang bisu kembalilah ke dalam rahim segala tangis dan kebusukan dalam s…
Puisi: Aku Harus Pergi (Karya Acep Zamzam Noor) Aku Harus Pergi Tak bisa kupenuhi panggilanmu Meskipun suaramu bagaikan jeritan rem Di telingaku. Pada titik di mana aku harus pergi Dan membebaskan …
Puisi: Penerbangan Terakhir (Karya Taufiq Ismail) Penerbangan Terakhir (1) Pernahkah terlintas dalam pikiranmu Ketika pesawatmu baru lepas landas Ketika engkau meneguk secangkir air jeruk Dan…
Puisi: Panorama Satu Asyura Parangkusuma (Karya Ragil Suwarna Pragolapati) Panorama Satu Asyura Parangkusuma Laut menghempaskan gelombang raksasa. Pantai menghamparkan samudera manusia. "Orang begitu banyak! Siapaka…
Puisi: Solidaritas "Brigade Pengemis" (Karya Ragil Suwarna Pragolapati) Solidaritas "Brigade Pengemis" Selamat datang di kota, ini kraton abadi bagimu. Kota tiada menanyaimu, "Anda dari mana? Hendak ke …