1988

Puisi: Requiem (Karya Acep Zamzam Noor)

Requiem Apa yang kaucari Dari kediaman? Belajar pada batu Berguru pada air Membaca cuaca Bicara dengan angin Kautinggalkan rumah K…

Puisi: Di Depan Bulan di Tepi Saguling (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Di Depan Bulan di Tepi Saguling Angin bergerak ke daun-daun mengarak musim bertahun-tahun Di sini air menangkap pantul kilat malam hari sambut sepi y…

Puisi: Percakapan Telapak Sepatu Berlumuran Lumpur Kuburan (Karya Taufiq Ismail)

Percakapan Telapak Sepatu Berlumuran Lumpur Kuburan (1) Sepasang sepatu, kiri dan kanan Sedang memperbincangkan…

Puisi: Bunga dan Tembok (Karya Wiji Thukul)

Bunga dan Tembok seumpama bunga kami adalah bunga yang tak kaukehendaki tumbuh engkau lebih suka membangun rumah dan merampas tanah …

Puisi: Istirahatlah Kata-Kata (Karya Wiji Thukul)

Istirahatlah Kata-Kata istirahatlah kata-kata jangan menyembur-nyembur orang-orang bisu kembalilah ke dalam rahim segala tangis dan kebusukan dalam s…

Puisi: Aku Harus Pergi (Karya Acep Zamzam Noor)

Aku Harus Pergi Tak bisa kupenuhi panggilanmu Meskipun suaramu bagaikan jeritan rem Di telingaku. Pada titik di mana aku harus pergi Dan membebaskan …

Puisi: Penerbangan Terakhir (Karya Taufiq Ismail)

Penerbangan Terakhir (1) Pernahkah terlintas dalam pikiranmu Ketika pesawatmu baru lepas landas Ketika engkau meneguk secangkir air jeruk Dan…

Puisi: Panorama Satu Asyura Parangkusuma (Karya Ragil Suwarna Pragolapati)

Panorama Satu Asyura Parangkusuma     Laut menghempaskan gelombang raksasa. Pantai menghamparkan samudera manusia. "Orang begitu banyak! Siapaka…

Puisi: Solidaritas "Brigade Pengemis" (Karya Ragil Suwarna Pragolapati)

Solidaritas "Brigade Pengemis"     Selamat datang di kota, ini kraton abadi bagimu. Kota tiada menanyaimu, "Anda dari mana? Hendak ke …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.