1985

Puisi: Potret Diri (Karya Muhammad Haji Salleh)

Potret Diri di kaca malam yang disalut oleh raksa rusuh terlintas wajah diri jauh dan separuh sedia dengan apakah akan kubaca bayang? dengan kata-kat…

Puisi: Sedekah (Karya L.K. Ara)

Sedekah Tujuh puluh bencana Mengarah pada kita Bagai mana menolaknya Tujuh puluh sakit Mendera kita Bagaimana menyembuhkannya Tuj…

Puisi: Biarkanlah Jiwamu Berlibur Hei Penyair (Karya Wiji Thukul)

Biarkanlah Jiwamu Berlibur  Hei Penyair lupakanlah itu para kritikus sastra! biarkanlah jiwamu berlibur hei penyair segarkanlah paru-paru dengan pema…

Puisi: Di Bukit (Karya Mansur Samin)

Di Bukit berdiri di puncak karang tinggi menutup rumah yang sudah runtuh susunan tambah sukar kiranya kini hidup manusia telah …

Puisi: Nyanyian Kemerdekaan (Karya Ahmadun Yosi Herfanda)

Nyanyian Kemerdekaan Hanya kau yang kupilih, kemerdekaan Di antara pahit-manisnya isi dunia Akankah kau biarkan aku duduk berduka Memandan…

Puisi: Kepada Ling Ong (Karya Gerson Poyk)

Kepada Ling Ong Beribu gunung beribu gemawan beribu lebah semerbak madu berebut sarang di kotak posku di rumah petakku yang sempit pesawat menderum, …

Puisi: Kepada Anakku Martin (Karya Gerson Poyk)

Kepada Anakku Martin Air mataku telah kehabisan nafas di depan kitab yang tebal, lebat dan berat haruskah aku berhenti di ruang berdinding raung yang…

Puisi: UPA (Karya Bakdi Soemanto)

UPA pamit ke USA Tiba-tiba Mas Sarsadi merasa dirinya Sebutir nasi: Upa sebutannya Aku ini upa Aku ini upa Aku tak tak…

Puisi: Nina Bobo (Karya Acep Zamzam Noor)

Nina Bobo Selokan itu mengalirkan bangkai anjing Pada mataku. Tapi bibirmu mendesiskan bunga-bunga Kuminum kuntum demi kuntum karena tak tahu siapa M…

Puisi: Jejak Kaki (Karya Arahmaiani)

Jejak Kaki Ada hutan lebat tak tertembus Di sisinya ada sungai Kecil dan berbatu Jejak-jejak kaki tergambar di tanah Orang-orang pergi…

Puisi: Kelambu dan Lampu Sentir (Karya Anjani Kanastren)

Kelambu dan Lampu Sentir Lemari tua itu, masih ada di pojok ruang Dulu waktu kecil Aku senang sembunyi di belakangnya Ruangan itu masih …

Puisi: Gadis Kita (Karya Afrizal Malna)

Gadis Kita O gadisku ke mana gadisku. Kau telah pergi ke kota lipstik gadisku. Kau pergi ke kota parfum gadisku. Aku silau tubuhmu kemilau neon …

Puisi: Mitos-Mitos Kecemasan (Karya Afrizal Malna)

Mitos-Mitos Kecemasan Kota kami dijaga mitos-mitos kecemasan. Senjata jadi kenangan tersendiri di hati kami, yang akan kembali membuat cerita, s…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.