Puisi: Oktober Hitam (Karya Taufiq Ismail) Oktober Hitam (1) Atap-atap gunung Dan daratan Meratap Ke mega gemulung Mata yang duka Menatap Sepanjang pagi murung Angin yang nest…
Puisi: Malam (Karya HR. Bandaharo) Malam aku melawan malam, memusuhi kelam yang menyembunyikan wajah-wajah jelek yang menyuburkan kebejatan yang mengaburkan kemunafikan. aku membenci m…
Puisi: Selamat Gagak Hitam (Karya D. Zawawi Imron) Selamat Gagak Hitam Seutas jalan berbatu mendaki bukit derita ada tubuh terlentang ditinggalkan seseorang yang dengan lidahnya dijilatnya darah yang …
Puisi: Malam 30 September-1 Oktober 1965 (Karya Mochtar Lubis) Malam 30 September-1 Oktober 1965 Gelap malam membelenggu kita Kelompok-kelompok hitam bergerak dari jalan ke jalan Pekik mesin truk dan jip kerincin…
Puisi: Malam Seribu Bulan (Karya Taufiq Ismail) Malam Seribu Bulan Malam biru hitam Di planit tua ini Ketika margasatwa Suhu. Suara. Pepohonan Embu…
Puisi: Andong-Andong Margomulyo (Karya Taufiq Ismail) Andong-Andong Margomulyo Musim kemarau telah meninggi. Di atas cemara Bayang keraton pada gapura demi gapura Dan jarum waktu, jarum waktu. 1965 Kabut…
Puisi: Sesudah Gua Hira (Karya Taufiq Ismail) Sesudah Gua Hira Dan bukit-bukit batu Langkah dipercepat Zaman telah lama Termangu Dalam resah Gurun semakin merah Pepohonan belantar…
Puisi: Pikiran Sesudah Makan Malam, September (Karya Taufiq Ismail) Pikiran Sesudah Makan Malam, September Demikianlah, bila kita harus berkata juga Kontemporer! Saat ini! Ya …
Puisi: Pagi Terakhir di Sebuah Losmen di Jalan Gerjen (Karya Taufiq Ismail) Pagi Terakhir di Sebuah Losmen di Jalan Gerjen Kawan-kawan telah berangkat pagi ini. Tinggal lagi Puntung-punt…
Puisi: Kepada Penyair (Karya Ajip Rosidi) Kepada Penyair Penyair. Kaulah prajurit terakhir Yang meski dengan pena patah, mesti menegakkan Kebenaran Karena dunia Ta…
Puisi: Perang Badar, Sehabisnya (Karya Taufiq Ismail) Perang Badar, Sehabisnya Pedang telah diletakkan Pertempuran pertama Malam turun Panglima itu merenung Dalam kemah Medan yang terlewat …