1949

Puisi: Derai-Derai Cemara (Karya Chairil Anwar)

Derai-Derai Cemara cemara menderai sampai jauh terasa hari akan jadi malam ada beberapa dahan di tingkap merapuh dipukul angin yang terpenda…

Puisi: Aku Berada Kembali (Karya Chairil Anwar)

Aku Berada Kembali Aku berada kembali. Banyak yang asing: air mengalir tukar warna, kapal-kapal, elang-elang serta mega yang tersanda…

Puisi: Buat Nyonya N. (Karya Chairil Anwar)

Buat Nyonya N. Sudah terlampau puncak pada tahun yang lalu, dan kini dia turun ke rendahan datar. Tiba di puncak dan dia sungguh tidak tahu, Burung-b…

Puisi: Pengakuan (Karya Asrul Sani)

Pengakuan Akulah musafir yang mencari Tuhan Atas runtuhan gedung dan dada yang remuk Dalam waktu tiada kenal berdiam dan semadi S…

Puisi: Yang Terampas dan Yang Putus (Karya Chairil Anwar)

Yang Terampas dan Yang  Putus Kelam dan angin lalu mempesiang diriku, menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin, malam tambah merasuk, rimba jad…

Puisi: Kekasih yang Kelu (Karya Asrul Sani)

Kekasih yang Kelu ( Untuk seorang sahabat ) Air mata, adalah sekali ini air mata dari hati yang mengandung d…

Puisi: Lagu daripada Pasukan Terakhir (Karya Asrul Sani)

Lagu daripada Pasukan Terakhir Pada tapal terakhir sampai ke Jogja bimbang telah datang pada nyala langit t…

Puisi: Jangan Harap (Karya A.A. Navis)

Jangan Harap Semanis mulut bicara kalau bukti tiada jangan harap orang akan percaya. sebaik baik budi kalau suka melanggar janji jangan harap orang a…

Puisi: Perhitungan Habis Tahun (Karya Asrul Sani)

Perhitungan Habis Tahun Semalam aku telah bercinta pula, Kepada engkau yang datang dengan kereta senja Dan pulang berkereta pagi, Serta aku…

Puisi: Keliru (Karya A.A. Navis)

Keliru Kau gantung tinggi lalu gapai-gapai tuntutan naluri beripuh mandi peluh menanti rubuh. Selama hayat pasti takkan tercapai walau melolong mulut…

Puisi: Elegi (Karya Asrul Sani)

Elegi Ia yang hendak mencipta, menciptalah atas bumi ini. Ia yang akan tewas, tewaslah karena kehidupan. Kita yang mau mencipta dan akan…

Puisi: Cahaya Mau Mati (Karya S. Rukiah Kertapati)

Cahaya Mau Mati Kita memang berdiri antara pagi dan malam Pula kadang-kadang lihat juga bintang di langit seribu, atau perempuan…

Puisi: Ibuku (Karya Hartojo Andangdjaja)

Ibuku Dalam cekung mata setengah tua terbayang selayang riwayat lama: sekian waktu ia pernah menginyam madu dan debu. Dalam cekung mata setengah tua …
© Sepenuhnya. All rights reserved.