1948

Puisi: Untuk Saudara (Karya Rosihan Anwar)

Untuk Saudara Setelah saudara bersusun madah Tiada hemat sanjungan dipuja Merdu didengar buai nyanyian Asia Raya jadi junjungan Sudikah saudara perik…

Puisi: Keyakinan (Karya Rosihan Anwar)

Keyakinan Sekalipun dibanting seluruh tubuh Disergap dari segenap penjuru Pedih memar lahir dan batin Namun jiwa tetap berani Tiada gentar yakin '…

Puisi: Puncak (Karya Chairil Anwar)

Puncak Pondering, pondering on you, dear... Minggu pagi di sini. Kekerasan ramai kota yang terbawa tambah penjoal dalam diri — dipu…

Puisi: Sebagai Kenangan kepada Amir Hamzah (Karya Asrul Sani)

Sebagai Kenangan kepada Amir Hamzah , Penyair yang Terbunuh Ciumlah pinggir kejauhan tangan terkulai karena revolusi! Tinggalkanlah ribaan…

Puisi: Karawang-Bekasi (Karya Chairil Anwar)

Karawang-Bekasi Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi. Tapi siapakah y…

Puisi: Kenapa (Karya A.A. Navis)

Kenapa Tidakkah tuan dengar segala rintih keluh kesah suara serak oleh tangis sepanjang waktu? Tidakkah tuan lihat bangkai hidup tinggal kulit pembal…

Puisi: Buat Gadis Rasid (Karya Chairil Anwar)

Buat Gadis Rasid Antara daun-daun hijau padang lapang dan terang anak-anak kecil tidak bersalah, baru bisa lari-larian burung-b…

Puisi: Rizki Jiwa (Karya Mahatmanto)

Rizki Jiwa Ketika aku mulai membujur berbaring di tempat tidur, bisikku: Ya Allah Kuddus berilah aku mimpi yang bagus Dan ketik…

Puisi: Goda (Karya Mahatmanto)

Goda Senyum senang memandang kuntum dan kembang ........ Sekali hatiku merindu, mendamba semua yang lama pergi meninggalkan warna yang terang membaya…

Puisi: Kamar Tua (Karya S. Rukiah Kertapati)

Kamar Tua Aku meraba dalam gelap kamar sempit sudah tua berbau apak mata dua jadi buta di mana titik sinar? Gelap! teru…

Puisi: Kaliurang Tengah Hari (Karya Sitor Situmorang)

Kaliurang Tengah Hari Kembali kita berhadapan Dalam relung sepi ini Dari seberang lembah mati Bibirmu ber…

Puisi: Aku dan Debu (Karya M. Taslim Ali)

Aku dan Debu Aku jelajah ini kota, simpang-siur jalannya. Tampak tangis darah dan daging, mengeluh jatuh ke debu: Bertemu debu dan debu. Aku jelajah …

Puisi: Air Tenang (Karya Samiati Alisjahbana)

Air Tenang Tenang, hanya kerut-kerut kecil Terapung daun jatuh mengikut air didorong angin Hinggap perlahan capung atas dau…

Puisi: Pandai Besi (Karya Nursjamsu Nasution)

Pandai Besi Tempa terus pandai besi, Walau dengkang-dengking laga besi dan besi Rasa 'kan meruntuhkan atap dinding kepalamu …

Puisi: Angin (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Angin Angin, Kata orang engkau mengerang, bila menderu di pohon kayu Selalu 'ngembara di mulia buana.…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.