Sepenuhnya

Cakar atau Ekor? Di mana batas? semua hendak serba bebas melanggar, meliar. Bukankah setiap selalau hendak serba baru, jadi meni…

Langgar Kulur Jarum jam 'lah diam Tiada bergerak berdetak lagi. Surau sunyi ditinggalkan santri pergi tiada kembali Tembok gi…

Detik Kau masuk ke dalam, perangkap terpasang, dan dua mata balik kaca memecat pada muka.... Syaithan senyum mesem melihat kau menggeletak mencoba or…

Seketika (I) jiwaku kini bagai bulan lima belas hari di kala ranum bagai buah tergantung di tangkai kala tercenung di batas bumi-petala. (II) Jangan …

Kepada Pujangga Baru Potongan lama atau baru, mana yang disukai, akan terpakai selagi masih tetap berwujud pakaian Tubuhnyalah yang t…

Dari Kota Teman sepermainan selagi kecil teman mengaji di surau kiai university zaman bahari Sekarang datang membawa mobil pulang…

Biarkan Lepas! Katakanlah, saudara aku layang-layang salah rangkaian ta' dapat melayang tenang di angin sepoi ta' dapat mel…

Bulan Bebas Kau katakan disangkup awan, sedang ia di cakrawala, bebas di celah daun, pada hal ia di langit luas. Rasakan berjalan…

Putaran Bumi Ya, seperti pula kata kiai tiada semua dibenarkan Tuhan. Bumi melayang sepanjang cakrawala bagai buaian berayun meling…

Kepada Pujangga Dunia Seperti burung laut, dengan liurnya dibuatnya sarang permai di gua, di tubir pantai tempat diam terletak telu…

Malam di Pegunungan Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin, Jadi pucat rumah dan kaku pohonan? Sekali ini aku terlalu sangat dapat ja…

Pelangi Setiap bulan, setiap tahun Pelangi hidupku tumbuh berwarna Ba' hujan, merah kuning menghijau, Turun bercah'ya,…

Sajak buat Basuki Resobowo (1) Adakah jauh perjalanan ini? Cuma selenggang! — Coba kalau bisa lebih! Lantas bagaimana? Pada dau…

Sajak buat Basuki Resobowo (Versi Tiga Menguak Takdir) Adakah jauh perjalanan ini? Cuma selenggang! — Coba kalau bisa lebih! La…