1945

Puisi: Aku (Karya Hartojo Andangdjaja)

Aku Aku, hanyalah anak wayang Menurut saja dimainkan Dalang Di depan layar ditonton orang Tapi aku juga Dalang, Memainkan nafs…

Puisi: Asli (Karya Hartojo Andangdjaja)

Asli Kulihat peminta berjalan kembara Pekak-telinga Buta-mata Tongkat bambu di tangannya Meraba... Jika aku laksana peminta buta Dan pekak-telinga. T…

Puisi: Keadaan (Karya Usmar Ismail)

Keadaan Lekas pudur nyala pelita dalam kamar dingin tidak ada angin api bisa memanaskan kamar yang reda hawa, minyak tanah mengawang dalam ketidak-ad…

Puisi: Caya Merdeka (Karya Usmar Ismail)

Caya Merdeka (Kepada Tanah Airku) Sekali aku terbangun dalam cerkam-Mu, Dari dalam jurang yang gelap-hitam …

Puisi: Cita-Cita (Karya Usmar Ismail)

Cita-Cita Cita-cita, Kurasa kau lincah menari-nari di dalam jiwa, Kudengar kau nyaring bernyanyi-nyanyi di dalam dada bagai seruling tiada henti meny…

Puisi: Jemu (Karya M. Balfas)

Jemu Tuan bersabda: Tenanglah! Sedang jiwaku Tuan landa. Tuan menitah: Sujudlah! Sedang jiwa tak mau patah. Tuan berta…

Puisi: Bedanya (Karya Usmar Ismail)

Bedanya Lilinmu hampir padam dalam bilik redam, makin kecil nyala sumbu dalam kamar sempit mambu, hawa tengik mencekik mengisap zat asam ... nanah me…

Puisi: Malam Pesta (Karya Hartojo Andangdjaja)

Malam Pesta Di luar riuh ramai Suara biola terdengar serindai Satu teman jenaka Lainnya tertawa Gadis dan pemuda Ah, malam pesta Alangkah gembira Dal…

Puisi: Kapal Tenggelam (Karya Usmar Ismail)

Kapal Tenggelam Hampir hanyut aku diseret arus keruh tertabur keping kayu terpecah dari kapal kandas pada karang buta di bawah air serak berbuih. Pay…

Puisi: Dendam (Karya Usmar Ismail)

Dendam Dendam mencerkam di kala lemah, Hilang daya, Hendak menggempur yang tak bersuara sama di dalam dada, Hendak memadamkan dendam karena lemah, He…

Puisi: Tidak, Tidak! (Karya Usmar Ismail)

Tidak, Tidak! Tidak, Diri ini tidak berarti Tubuh menanti hancur Hanya jiwa yang nyala Abadi membakar cita-cita. Tidak, Tidak kuanggap sekali-kali Le…

Puisi: Tanah Kekasih (Karya Usmar Ismail)

Tanah Kekasih (I) Mungkin, Bukan aku seorang yang menderita Pati-hakikatnya nasib bangsa Hanya Di dalam dadaku yang resah ini Kuku perbudakan terceng…

Puisi: Tuhanku (Karya Usmar Ismail)

Tuhanku ... (I) Sering kukuncikan diri di luar untuk yang lain ini... Jika aku terlupa, Tuhan menghadap-Mu tiap ketika, Bukanlah tanda kasih berkuran…
© Sepenuhnya. All rights reserved.