Puisi: Selamat Tinggal (Karya Chairil Anwar) Selamat Tinggal Aku berkaca Bukan buat ke pesta Ini muka penuh luka Siapa punya? Kudengar seru-menderu — dalam hatiku? — Apa hanya…
Puisi: Penerimaan (Karya Chairil Anwar) Penerimaan Kalau kau mau kuterima kau kembali Dengan sepenuh hati Aku masih tetap sendiri Kutahu kau bukan yang dulu lagi Bak kemb…
Puisi: Kisah Zaman (Karya Anas Ma'ruf) Kisah Zaman Desir desau air mengalir ke pantai mara tujuan nyata Dari udik sampai ke hilir penuh rah…
Puisi: Suara Malam (Karya Chairil Anwar) Suara Malam Dunia badai dan topan Manusia mengingatkan, "Kebakaran di Hutan" Jadi ke mana Untuk damai dan reda? Mati. …
Puisi: Semangat (Karya Chairil Anwar) Semangat Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang 'kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu! Aku ini binatang jalan…
Puisi: Hukum (Karya Chairil Anwar) Hukum Saban sore ia lalu depan rumahku Dalam baju tebal abu-abu Seorang jerih memikul. Banyak menangkis pukul. Bungkuk j…
Puisi: Rumahku (Karya Chairil Anwar) Rumahku Rumahku dari unggun-timbun sajak Kaca jernih dari luar segala nampak Kulari dari gedong lebar halaman Aku tersesat tak dapat jalan …
Puisi: Sendiri (Karya Chairil Anwar) Sendiri Hidup tambah sepi, tambah hampa Malam apa lagi Ia mencekik ngeri Dicekik kesunyian kamarnya Ia membenci. Dirin…
Puisi: Kita Guyah Lemah (Karya Chairil Anwar) Kita Guyah Lemah Kita guyah lemah Sekali tetak tentu rebah Segala erang dan jeritan Kita pendam dalam keseharian Mari …
Puisi: Ajakan (Karya Chairil Anwar) Ajakan Menembus sudah caya Udara tebal kabut Kaca hitam lumut Pecah pencar sekarang Di ruang legah lapang Mari ria lagi Tuj…
Puisi: Hampa (Karya Chairil Anwar) Hampa (Versi Deru Campur Debu) kepada Sri Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak. Lurus kaku pohonan. Tak bergerak Sampai k…
Puisi: Di Mesjid (Karya Chairil Anwar) Di Mesjid Kuseru saja Dia sehingga datang juga Kami pun bermuka-muka. Seterusnya Ia bernyala-nyala dalam dada. Segala daya memadamkannya …
Puisi: Kenangan (Karya Chairil Anwar) Kenangan untuk Karinah Moordjono Kadang Di antara jeriji itu-itu saja Mereksmi memberi warna Benda usang dilupa Ah!…
Puisi: Doa (Karya Chairil Anwar) Doa Kepada Pemeluk Teguh Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh Caya-Mu panas …