1943

Puisi: Pelarian (Karya Chairil Anwar)

Pelarian (1) Tak tertahan lagi Remang miang sengketa di sini Dalam lari Dihempaskannya pintu keras tak berhingga. Hancur-luluh sepi seketik…

Puisi: Kupu Malam dan Biniku (Karya Chairil Anwar)

Kupu Malam dan Biniku Sambil berselisih lalu mengebu debu. Kupercepat langkah. Tak noleh ke belakang Ngeri ini luka-terbuka sekali lagi t…

Puisi: Isa (Karya Chairil Anwar)

Isa Kepada Nasrani Sejati Itu Tubuh mengucur darah mengucur darah rubuh patah mendampar tanya: aku salah? …

Puisi: Bercerai (Karya Chairil Anwar)

Bercerai Kita musti bercerai Sebelum kicau murai berderai. Terlalu kita minta pada malam ini. Benar belum puas serah-menyerah Darah …

Puisi: Kita Guyah Lemah (Karya Chairil Anwar)

Kita Guyah Lemah Kita guyah lemah Sekali tetak tentu rebah Segala erang dan jeritan Kita pendam dalam keseharian Mari …

Puisi: Perhitungan (Karya Chairil Anwar)

Perhitungan Banyak gores belum terputus saja Satu rumah kecil putih dengan lampu merah muda caya Langit bersih-cerah dan…

Puisi: Kepada Orang di Puncak Pikiran (Karya H.B. Jassin)

Kepada Orang di Puncak Pikiran Menjauh-jauh dari dunia ramai Tuan surut mencari damai Memuncak mendaki pikiran Melayang-layang sendirian …

Puisi: Kesasar di Dalam Pikiran (Karya H.B. Jassin)

Kesasar di Dalam Pikiran Pernah kubaca, manusia angkuh berkata: "Akulah puncak segala yang sudah. Dan me…

Puisi: Lagu Biasa (Karya Chairil Anwar)

Lagu Biasa Di teras rumah makan kami kini berhadapan Baru berkenalan. Cuma berpandangan Sungguhpun samudra jiwa sudah selam berselam …

Puisi: Penerimaan (Karya Chairil Anwar)

Penerimaan Kalau kau mau kuterima kau kembali Dengan sepenuh hati Aku masih tetap sendiri Kutahu kau bukan yang dulu lagi Bak kemb…

Puisi: Sia-Sia (Karya Chairil Anwar)

Sia-Sia (Versi Deru Campur Debu) Penghabisan kali itu kau datang membawa karangan kembang Mawar merah dan melati putih: darah dan suci. Kau tebarka…

Puisi: Suara Malam (Karya Chairil Anwar)

Suara Malam Dunia badai dan topan Manusia mengingatkan, "Kebakaran di Hutan" Jadi ke mana Untuk damai dan reda? Mati. …

Puisi: Sendiri (Karya Chairil Anwar)

Sendiri Hidup tambah sepi, tambah hampa Malam apa lagi Ia mencekik ngeri Dicekik kesunyian kamarnya Ia membenci. Dirin…

Puisi: Aku (Karya Chairil Anwar)

Aku (Versi Deru Campur Debu) Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang 'kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan …

Puisi: Semangat (Karya Chairil Anwar)

Semangat Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang 'kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu! Aku ini binatang jalan…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.