1937

Puisi: Zaman Kami (Karya Asmara Hadi)

Zaman Kami Zaman kami zaman membakar Zaman yang penuh perjuangan Dan kami generasi kini Berjuang dalamnya bagai pahlawan Pada wajah kam…

Puisi: Seindah Ini (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Seindah Ini     Tuhan,     Terdengarkah kepada-Mu himbau burung di hutan sunyi meratapi siang di senja hari?     Remuk hancur rasa diri meman…

Puisi: Doa Moyangku (Karya Amir Hamzah)

Doa Moyangku Poyangku rata meminta sama semoga sekali aku diberi memetik kecapi, kecapi firdausi menampar rebana, rebana swarga. Poyangk…

Puisi: Wetenschap (Karya Intojo)

Wetenschap Di tengah dunia berdiri tegak, Raja puteri "Pengetahuan", Mandi cahaya gemerlapan, Tetap dan pasti gerak segerak. Bagai api bern…

Puisi: Mengembara Beta (Karya Intojo)

Mengembara Beta ... Mengembara beta di tengah rimba Rindu mesra menyakat dada, Pikir terkabur: pandang suram, Ta’ tahu beta apa sebabnya!         Mer…

Puisi: Oh, Nasib ...! (Karya Intojo)

Oh, Nasib ...! Di sana orang bersenda,     Di sana orang bersuka,         Di sana orang beria,             Di sana orang bergembira, Di sini aku dudu…

Puisi: Rasa Baru (Karya Intojo)

Rasa Baru     Zaman beredar!     Alam bertukar! Suasana terisi nyanyian hidup.     Kita manusia     Terkarunia Badan, jiwa, bekal serba cukup.     Ma…

Puisi: Air Kecil (Karya Intojo)

Air Kecil air kecil girang mengalir menggelincir berdesir-desir berlari-lari mencari kawan tiba di jalan ibu bengawan lambat lakunya menuju samudra t…

Puisi: Kepada S (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Kepada S....... Tahukah engkau, sayang, Bahwa hati penyair itu hati pencari? Mencari, mencari selalu mencari, …

Puisi: Nikmat Nakhoda Menuju Pelabuhan (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Nikmat Nakhoda Menuju Pelabuhan 'Lang putih jauh sayup menyisir awan. Dari kapal beta tahulah beta, bahwa …

Puisi: Jangan Tanggung Jangan Kepalang (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Jangan Tanggung Jangan Kepalang Jangan tanggung jangan kepalang, Bercipta mencipta, Bekerja memuja, Berangan meng…

Puisi: Selalu Hidup (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Selalu Hidup Dan ketika aku melihat dari kebunku ke bawah, ke sawah tunggul jerami di tanah yang rekah, dan dari sana memandang ke bukit kering me…

Puisi: Kepada Kaum Mistik (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Kepada Kaum Mistik (1) Engkau mencari Tuhanmu di malam kelam Bila sepi mati seluruh bumi Bila kabur menyatu segala warna Bila umat manusia ny…

Puisi: Merenungi Kesaktian Anak (Karya Hamidah)

Merenungi Kesaktian Anak Anak menangis, terisak-isak, Menahan sakit, menyenak badan, Ibu duduk, tidak berasak, Beserta bapa tersedan-sedan. Anak meng…
© Sepenuhnya. All rights reserved.