Kirdjomuljo, lahir di Yogyakarta pada tahun 1930, adalah salah satu sastrawan penting dalam sejarah sastra Indonesia, terutama pada periode 1950-an hingga 1960-an. Dia meninggal dunia di Yogyakarta pada 19 Januari 2000 dalam usia 70 tahun. Kirdjomuljo dikenal sebagai penyair, penulis drama, dan seniman rupa yang karyanya menyentuh berbagai aspek kehidupan. Selain itu, ia juga dikenal sebagai seorang pengembara yang gemar mengeksplorasi dunia mistis dan spiritual, yang kemudian tercermin dalam karya-karyanya.
Pendidikan dan Awal Karir
Kirdjomuljo menempuh pendidikan di Akademi Seni Drama dan Film di Yogyakarta, yang memberikan fondasi kuat bagi karir seninya, khususnya dalam bidang teater dan drama. Sejak awal 1950-an, ia mulai aktif menulis puisi, prosa, dan naskah drama. Namanya mulai dikenal luas melalui karya-karyanya yang dimuat di berbagai majalah sastra seperti Siasat, Mimbar Indonesia, Zenith, Budaya, dan Seni.
Kontribusi dalam Dunia Sastra
Sebagai penyair, Kirdjomuljo menulis puisi yang banyak diilhami oleh pengembaraannya dan pengalamannya di alam. Puisinya yang terkenal antara lain terkumpul dalam buku Romance Perdjalanan Jilid I yang diterbitkan pada tahun 1955. Menjelang akhir abad ke-20, Pustaka Jaya menerbitkan Romansa Perjalanan Kirdjomuljo, yang merupakan gabungan dari "Romance Perjalanan Jilid I" dan "Romance Perjalanan Jilid II".
Selain puisi, Kirdjomuljo juga menulis sejumlah naskah drama yang sangat dikenal pada masanya. Salah satu karya dramanya yang terkenal adalah Nona Marjam (1955), yang pernah dipentaskan oleh mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada. Karya-karyanya yang lain meliputi berbagai genre dan tema, mulai dari komedi hingga drama serius, yang kesemuanya mencerminkan kepekaannya terhadap kondisi sosial dan kemanusiaan.
Aktivitas dan Pengaruh
Kirdjomuljo adalah salah satu tokoh pendiri Teater Indonesia pada tahun 1954 bersama Kusno Sudjarwadi, yang kemudian menjadi cikal bakal teater modern di Yogyakarta. Dia juga mendirikan Teater Sanggar Bambu, yang tetap eksis hingga tahun 1990-an. Aktivitasnya dalam dunia teater dan seni pertunjukan membuatnya dikenal sebagai salah satu pionir teater modern di Indonesia.
H.B. Jassin, seorang kritikus sastra ternama, menyebut Kirdjomuljo sebagai penyair alam karena kekuatan puisinya terletak pada bakat alaminya dalam menggambarkan keindahan dan misteri alam. Kirdjomuljo juga menulis novel, antara lain Di Saat Rambutnya Terurai (1968), serta beberapa skenario film.
Jiwa Pengembara dan Kejawen
Kirdjomuljo dikenal menganut paham "kejawen", yang tercermin dalam sikapnya yang menghargai semua agama dan tradisi spiritual di Indonesia. Dia sering terlibat dalam aktivitas spiritual dan religius, seperti pergi ke gereja dan masjid, serta mengingatkan anak-anaknya untuk berhenti bermain gitar saat azan berkumandang.
Selain itu, Kirdjomuljo adalah sosok yang gemar mengembara dan mencari makna hidup melalui pengamatan terhadap alam dan kehidupan spiritual. Sejak tahun 1973, ia semakin mendalami minatnya dalam sastra sandi, melacak berbagai prasasti kuno, dan mencoba menguak misteri sejarah melalui pertanda yang ditemukan di makam-makam kuno ataupun bangunan-bangunan bersejarah. Aktivitas ini membuatnya hampir meninggalkan dunia seni dan sastra, meskipun warisan karyanya tetap dikenang.
Warisan dan Pengaruh
Kirdjomuljo adalah seniman yang hidupnya digambarkan sebagai "berumah di angin", selalu dalam pencarian dan pengembaraan. Karyanya yang kaya dengan eksplorasi alam dan spiritualitas meninggalkan jejak mendalam dalam dunia sastra dan seni Indonesia. Kirdjomuljo tidak hanya dihormati sebagai penyair dan penulis drama, tetapi juga sebagai seorang pemikir yang mencoba menghubungkan seni dengan kehidupan spiritual.
Pengaruhnya terus dirasakan hingga kini, dengan karyanya yang masih dibaca dan dipentaskan. Seorang sastrawan yang mengagumi Kirdjomuljo, W.S. Rendra, bahkan menulis sebuah sajak khusus untuknya yang berjudul Lelaki Sendirian, yang menggambarkan betapa mendalamnya pengaruh Kirdjomuljo terhadap generasi sastrawan yang lebih muda.
Kirdjomuljo, dengan segala keunikan dan kontribusinya, tetap menjadi figur penting dalam peta sastra Indonesia, seorang penyair yang senantiasa berusaha menjembatani antara kehidupan, seni, dan spiritualitas.
Sebagai bahan telaah, berikut kami sudah merangkum beberapa Contoh Puisi karya Kirdjomuljo untuk anda baca. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa.