Salah satu cara untuk menguji kemampuan menulis puisi adalah dengan mencoba menulis puisi yang mengikuti aturan rima akhir seperti rima A-A-B-B, rima A-B-B-A, rima A-A-A-A, atau rima A-B-A-B.
Puisi merupakan salah satu bentuk ekspresi artistik yang digunakan manusia sejak dulu. Dalam menghasilkan puisi, penyair sering menggunakan berbagai teknik untuk menciptakan keindahan dan pesan yang mendalam.
Salah satu teknik yang sering digunakan adalah penulisan puisi dengan pola sajak tertentu. Salah satu pola sajak yang populer dan memberikan keindahan serta harmoni dalam puisi adalah sajak A-A-B-B.
Pengertian Sajak A-A-B-B
Sajak A-A-B-B adalah salah satu pola sajak yang mengacu pada susunan penulisan bait dalam puisi. Pada pola ini, baris pertama dan kedua dari setiap bait memiliki rima yang sama, sementara baris ketiga dan keempat tidak memiliki rima yang sama dengan baris-baris sebelumnya.
Keunikan dan Keindahan Sajak A-A-B-B
- Keseimbangan: Pola sajak A-A-B-B menciptakan keseimbangan antara baris-baris yang berima dan tidak berima. Hal ini memberikan kesan harmoni dan keindahan pada puisi.
- Perulangan Bunyi: Dalam sajak A-A-B-B, bunyi yang berima pada baris pertama dan kedua memberikan efek perulangan yang menyenangkan. Perulangan bunyi ini menambah daya tarik dan keindahan pada puisi.
- Pengaturan Struktur: Pola sajak A-A-B-B memberikan penyusunan struktur yang teratur dan mudah diikuti. Hal ini mempermudah pembaca dalam meresapi puisi secara keseluruhan.
- Kesatuan Tema: Dengan menggunakan pola sajak A-A-B-B, penyair dapat mengembangkan tema secara kohesif dan terpadu. Pola ini membantu dalam mempertahankan kesatuan tema dalam setiap bait puisi.
Puisi bersajak A-A-B-B menawarkan keindahan, keseimbangan, dan harmoni dalam penyusunan bait puisi. Pola sajak ini memberikan kesan yang indah melalui perulangan bunyi dan keseimbangan antara baris yang berima dan tidak berima. Melalui teknik ini, penyair mampu menciptakan puisi yang memukau dan membangkitkan imajinasi pembaca.
Pada halaman ini kami akan coba mengutip beberapa puisi yang mengikuti aturan rima akhir A-A-B-B.
Ilalang Bergelombang (Karya Ajip Rosidi)
Setangkai ilalang
bersimpuh di kakilangit menciumi kaki bintang
menggapai awan menggapai bulan
merindukan Tuhan.
Setelah Hujan (Karya Alex R. Nainggolan)
Berikut kami sudah merangkum beberapa Contoh Puisi Bersajak A-A-B-B untuk anda baca. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa.
- Puisi: Batu Hitam (Karya W.S. Rendra)
- Puisi: Jejak Gerimis (Karya Gunoto Saparie)
- Puisi: Antara Kita (Karya Ajip Rosidi)
- Puisi: Basmalah (Karya Rifa'i Ali)
- Puisi: Gadis Luar Kota (Karya Agam Wispi)
- Puisi: Kepada Bunda (Karya Sanusi Pane)
- Puisi: Remah (Karya Taufiq Ismail)
- Puisi: Tinggal Pasrah (Karya Ajip Rosidi)
- Puisi: Di Sini Segalanya Tak Mengenal Dimensi Waktu (Karya Ajip Rosidi)
- Puisi: Tamu (Karya Ajip Rosidi)
- Puisi: Jalan Lengang (Karya Linus Suryadi AG)
- Puisi: Ilalang Bergelombang (Karya Ajip Rosidi)
- Puisi: Nostalgia (Karya Gunoto Saparie)
- Puisi: Setelah Hujan (Karya Alex R. Nainggolan)
- Puisi: Mulutmu Mencubit Mulutku (Karya Chairil Anwar)
- Puisi: Syair Embun Pagi (Karya Suminto A. Sayuti)
- Puisi: Malam Jahat (Karya W.S. Rendra)
- Puisi: Lagu Ibu (Karya W.S. Rendra)
- Puisi: Offline (Karya Sam Haidy)
- Puisi: Kepada Helen Keller (Karya Joko Pinurbo)