Analisis Puisi:
Puisi "Tekad Koruptor" karya Aspar Paturusi merupakan sebuah karya sastra yang mengangkat tema tentang korupsi. Melalui pilihan kata yang sederhana namun tajam, puisi ini menggambarkan bagaimana seseorang yang telah kehilangan nilai moralnya dengan sadar memilih jalan korupsi tanpa peduli terhadap dampak yang ditimbulkannya.
Puisi ini menggambarkan tekad bulat seorang koruptor yang dengan sengaja menyingkirkan nilai-nilai moral dalam dirinya. Ia membuang rasa malu, membekukan harga diri, dan bahkan melupakan anak cucunya demi tindakan korupsi yang telah ia pilih. Sikap acuh tak acuh terhadap nama baik, martabat keluarga, serta ancaman hukum semakin menunjukkan bahwa korupsi sudah menjadi keputusan yang matang bagi tokoh dalam puisi ini.
Makna Tersirat
Secara tersirat, puisi ini menyindir dengan tajam para koruptor yang telah kehilangan rasa tanggung jawab sosial dan moral. Dengan menggambarkan keputusan seorang koruptor yang tidak lagi memikirkan dampak buruk bagi generasi penerusnya, puisi ini seolah-olah ingin menunjukkan betapa rusaknya mentalitas para pelaku korupsi. Puisi ini juga bisa menjadi refleksi sosial terhadap realitas yang terjadi di banyak negara, di mana korupsi sering dilakukan tanpa rasa bersalah.
Majas
Dalam puisi ini, terdapat beberapa majas yang memperkuat kesan kritik sosialnya. Salah satunya adalah majas metafora, seperti pada baris "kubekukan harga diri," yang menggambarkan bagaimana seorang koruptor telah kehilangan kehormatan dan moralnya. Selain itu, terdapat majas hiperbola dalam "kulupakan anak cucu," yang menunjukkan betapa besar pengorbanan nilai-nilai kemanusiaan demi kepentingan pribadi.
Amanat / Pesan yang Disampaikan
Melalui puisi ini, penyair ingin menyampaikan pesan bahwa korupsi adalah tindakan yang merusak moral, keluarga, dan bahkan masa depan generasi berikutnya. Puisi ini mengingatkan kita bahwa harga diri dan integritas jauh lebih berharga dibandingkan kekayaan yang diperoleh dengan cara yang tidak jujur. Penyair juga seakan mengajak pembaca untuk merenungkan dan menolak praktik korupsi dalam kehidupan sehari-hari.
Puisi "Tekad Koruptor" adalah kritik sosial yang kuat terhadap praktik korupsi yang masih marak terjadi. Dengan bahasa yang lugas, puisi ini berhasil menunjukkan betapa rusaknya mentalitas seorang koruptor yang memilih untuk mengabaikan nilai-nilai moral demi keuntungan pribadi. Melalui makna tersirat dan pilihan majas yang digunakan, puisi ini menjadi refleksi bagi masyarakat agar lebih sadar akan bahaya korupsi dan pentingnya menjaga integritas.
Karya: Aspar Paturusi
Biodata Aspar Paturusi:
- Nama asli Aspar Paturusi adalah Andi Sopyan Paturusi.
- Aspar Paturusi lahir pada tanggal 10 April 1943 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.