Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Adikku (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi "Adikku" karya Abdul Hadi WM menggambarkan hubungan yang kompleks dan penuh perasaan antara penyair dan adiknya, dengan menggunakan gambaran ..
Adikku

Adikku lebih dingin dari batu
mata pucatnya membayang dunia beku

Ia yang minum dengan mulut jantung ibuku
dan rambutnya tak mau pisah denganku

Ia yang tidur bersama bintang-bintang dalam debu
seseorang telah mengambilnya dari dadaku

1976

Sumber: Horison (Oktober 1979)

Analisis Puisi:

Puisi "Adikku" karya Abdul Hadi WM menggambarkan hubungan yang kompleks dan penuh perasaan antara penyair dan adiknya.

Hubungan Sibling: Puisi ini secara jelas menyoroti hubungan antara penyair dan adiknya. Meskipun tidak dijelaskan dengan detail, kita dapat merasakan rasa cinta, kepedulian, dan mungkin juga rasa kehilangan dari penyair terhadap adiknya. Adik digambarkan sebagai seseorang yang memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan penyair.

Imaji dan Simbolisme: Penyair menggunakan bahasa yang sangat kaya akan gambaran visual. Adik digambarkan sebagai figur yang "lebih dingin dari batu" dan "mata pucatnya membayang dunia beku", menggambarkan suasana hati dan keadaan emosional adik yang terkesan dingin dan terisolasi. Rambut adik yang "tak mau pisah denganku" dapat menjadi simbol dari ikatan yang kuat antara adik dan penyair, meskipun mungkin ada jarak fisik atau emosional yang memisahkan mereka.

Kehilangan dan Kesedihan: Puisi ini menciptakan nuansa kesedihan dan kehilangan yang dalam. Baris terakhir, "seseorang telah mengambilnya dari dadaku", menunjukkan bahwa adik telah pergi atau meninggalkan penyair, menyisakan perasaan kehilangan yang mendalam. Kata-kata ini dapat diartikan secara harfiah sebagai kematian adik atau bisa juga melambangkan pemisahan atau kehilangan dalam konteks lain.

Keterikatan Emosional: Meskipun adik digambarkan sebagai figur yang misterius dan sedikit terpisah, penyair mencerminkan keterikatan emosional yang kuat terhadapnya. Bahkan dengan segala kompleksitas dan kejanggalan yang mungkin dimiliki adik, penyair tetap merasa terhubung dan terpengaruh oleh kehadirannya.

Kesimpulan yang Terbuka: Puisi ini tidak memberikan penjelasan atau resolusi yang jelas. Puisi ini meninggalkan pembaca dengan perasaan kekosongan dan kehilangan yang kuat, sementara juga memperkuat kekuatan hubungan emosional antara penyair dan adiknya.

Dengan demikian, puisi "Adikku" adalah sebuah puisi yang menggambarkan hubungan yang kompleks dan penuh perasaan antara penyair dan adiknya, dengan menggunakan gambaran visual yang kuat dan pengekspresian emosional yang mendalam.

Puisi: Adikku
Puisi: Adikku
Karya: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.