Kemajuan teknologi pada saat ini sangat memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari, namun tidak menutup kemungkinan di balik kemudahan-kemudahan tersebut dapat menimbulkan dampak serius bagi manusia, terkhusus anak muda, misalnya keseringan menggunakan media sosial sehingga menimbulkan rasa malas dalam belajar, kurangnya bersosialisasi dengan masyarakat luar. Di samping itu media sosial juga dapat mengganggu pandangan kita dalam moderasi beragama dengan beredarnya konten konten propaganda dan ujaran kebencian.
sumber: aqlpeduli.or.id |
Beberapa sebab terjadinya konflik dalam moderasi beragama, yaitu:
- Sikap Intoleransi: Adalah sikap agresif, fanatisme dan tidak toleran terhadap pemeluk agama lain.
- Perbedaan Pemahaman Agama: Kesalahpahaman dalam konteks ketuhanan, menganggap agamanya paling benar sehingga menyebut agama yang lain itu salah.
- Perbedaan Kebudayaan: Perbedaan adat istiadat, bahasa dan orientasi nilai budaya, hal ini kerap sekali terjadi, terutama di Indonesia yang notabene memiliki banyak budaya.
Dari sebab-sebab tadi, moderasi beragama menjadi harapan dalam mengatasi masalah keagamaan dan pluralisme masyarakat guna mewujudkan kehidupan yang harmonis dan toleran antar sesama, maka dari itu generasi muda perlu diberikan pemahaman mengenai moderasi beragama.
Uraian di atas juga menjelaskan bahwa masih ada peluang dan harapan bagi generasi muda untuk dalam kehidupan dan menggunakan serta memanfaatkan media sosial sebagai sarana dalam dakwah juga sebagai jalan solusi problem generasi muda saat ini.
Pada saat ini generasi muda dituntut agar dapat memanfaatkan media sosial sebagai alat bantu dalam berdakwah terutama dalam moderasi beragama, karena anak zaman sekarang lebih percaya media sosial daripada secara langsung. Adapun oknum yang menyalahgunakan media sosial dengan membuat berita mengatasnamakan islam tetapi kenyataannya memberikan berita hoax yang dapat mendoktrin generasi muda.
Manfaat media digital dalam dakwah moderasi beragama, di antaranya:
- Menjembatani pemahaman agama dengan dunia modern.
- Menjauhkan dari ekstremisme dan intoleransi.
- Membantu Generasi Z memahami agama secara seimbang.
- Membangun toleransi dan inklusivitas terhadap keyakinan agama.
- Memfasilitasi diskusi interaktif.
- Menyediakan akses informasi yang cepat dan luas.
- Memungkinkan pesan dakwah disampaikan secara luas, interaktif, dan dapat berbagi.
Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian di atas, yaitu moderasi beragama sangat penting bagi pemuda zaman sekarang agar tidak ada pemikiran yang menjorok ke satu sisi atau ekstrim saja akan tetapi lebih moderat dan dapat menerima perbedaan. Media digital juga memiliki peran yang tidak kalah penting bagi pembentukan generasi muda yang moderat, karena zaman sekarang internet sudah menjadi bagian dari kehidupan semua orang, apabila kita berdakwah secara manual maka akan kurang efektif, sebaliknya dengan memanfaatkan media sosial akan lebih terjangkau ke seluruh penjuru dan lebih efektif serta tidak menguras banyak tenaga dan waktu.
Biodata Penulis:
Muhammad Isman Faiq saat ini aktif sebagai mahasiswa di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, program studi Pendidikan Agama Islam. Penulis bisa disapa di Instagram @simannnn_