Puisi: Yang Paling Manis itu Kata (Karya Asep Setiawan)

Puisi "Yang Paling Manis Itu Kata" karya Asep Setiawan bercerita tentang bagaimana kata membentuk dunia dan kehidupan manusia. Dari penciptaan alam ..
Yang Paling Manis itu Kata

Kun faya kun,
Dengan kata dunia tercipta
Engkau, aku, hutan, laut, dan hewan
Tercipta dengan kata

Kata telah membentuk kehidupan
Kata telah mendekatkan engkau dan aku

Yang paling ajaib itu kata
Yang paling lucu kata
Yang paling bodoh itu kata
Yang paling cinta itu kata
Yang paling kejam itu kata
Yang paling marah itu kata
Yang pemaaf kata
Yang paling manis itu kata
Engkau bercinta dengan kata
Engkau membenci dengan kata
Engkau gembira dengan kata
Engkau berdoa dengan kata
Engkau mengeluh dengan kata
Engkau kecewa dengan kata
Engkau menangis sebab kata

Tak ada yang paling buruk dari kata
Tak ada yang lebih mesra dari kata
Tuhan mencipta dunia dengan kata
Manusia merusak dunia dengan kata
Peperangan bermula dari beberapa kata
Perdamaian dicapai lewat berjuta kata

Kun faya kun,
Engkau dan aku
Bertemu melalui kata
Engkau dan aku
Bermimpi sebab kata
Engkau dan aku
Berharap dari kata
Engkau dan aku
Menjadi demam sebab kata.

Analisis Puisi:

Puisi "Yang Paling Manis Itu Kata" karya Asep Setiawan mengangkat peran kata sebagai elemen fundamental dalam kehidupan manusia. Penyair menyoroti bagaimana kata membentuk realitas, mempengaruhi emosi, menciptakan kedamaian, bahkan menyebabkan kehancuran.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah kekuatan kata dalam membentuk kehidupan dan hubungan manusia. Penyair menggambarkan kata sebagai sesuatu yang memiliki pengaruh besar, baik secara positif maupun negatif.

Makna Tersirat

Puisi ini menyiratkan bahwa kata bukan sekadar rangkaian huruf atau suara, tetapi memiliki daya yang luar biasa dalam kehidupan manusia.
  • "Kun faya kun, dengan kata dunia tercipta" → Merujuk pada konsep dalam ajaran Islam bahwa Tuhan menciptakan alam semesta hanya dengan firman-Nya. Ini menegaskan bahwa kata memiliki kekuatan penciptaan yang luar biasa.
  • "Yang paling ajaib itu kata, yang paling lucu kata, yang paling bodoh itu kata..." → Kata bisa membawa berbagai makna dan perasaan, tergantung bagaimana ia digunakan.
  • "Peperangan bermula dari beberapa kata, perdamaian dicapai lewat berjuta kata." → Kata bisa menjadi alat untuk memicu konflik, tetapi juga bisa menjadi jalan menuju perdamaian.
  • "Engkau bercinta dengan kata, engkau membenci dengan kata..." → Menunjukkan bahwa hampir semua emosi manusia diekspresikan melalui kata.
Secara keseluruhan, puisi ini ingin menunjukkan bahwa kata adalah alat yang paling kuat dalam kehidupan manusia, baik untuk mencipta maupun untuk menghancurkan.

Puisi ini bercerita tentang bagaimana kata membentuk dunia dan kehidupan manusia. Dari penciptaan alam semesta, hubungan antarindividu, hingga perang dan perdamaian, semuanya berawal dari kata.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini terasa penuh perenungan dan refleksi. Ada kekaguman terhadap kekuatan kata, tetapi juga ada kesadaran akan dampak buruk yang bisa ditimbulkan jika kata digunakan secara keliru.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Puisi ini menyampaikan pesan bahwa kata memiliki kekuatan luar biasa, sehingga manusia harus menggunakannya dengan bijak. Kata bisa menciptakan kedamaian atau kehancuran, bisa membawa kebahagiaan atau penderitaan. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam memilih kata yang kita ucapkan.

Imaji

  • Imaji visual → "Engkau dan aku bertemu melalui kata." menghadirkan gambaran bagaimana kata mempertemukan manusia.
  • Imaji auditorik → "Kun faya kun, dengan kata dunia tercipta." menciptakan kesan suara ilahi yang penuh kekuatan.
  • Imaji emosional → "Engkau menangis sebab kata." menggambarkan bagaimana kata bisa membangkitkan emosi yang mendalam.

Majas

  • Repetisi → Pengulangan kata "kata" menegaskan peran utama kata dalam kehidupan.
  • Metafora → "Yang paling cinta itu kata, yang paling kejam itu kata." menggambarkan kata sebagai sesuatu yang memiliki sifat-sifat manusia.
  • Paralelisme → Baris-baris yang memiliki struktur berulang seperti "Engkau bercinta dengan kata, engkau membenci dengan kata..." menciptakan irama yang memperkuat pesan puisi.
Puisi "Yang Paling Manis Itu Kata" karya Asep Setiawan adalah refleksi mendalam tentang kekuatan kata dalam kehidupan manusia. Kata bisa menciptakan, menghancurkan, menyatukan, dan memisahkan. Oleh karena itu, puisi ini mengajak pembaca untuk lebih bijak dalam menggunakan kata, karena dampaknya bisa sangat besar.

Sepenuhnya Puisi
Puisi: Yang Paling Manis itu Kata
Karya: Asep Setiawan

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.