Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Untukmu Pahlawan Tani (Karya D.N. Aidit)

Puisi "Untukmu Pahlawan Tani" karya D.N. Aidit adalah bentuk penghormatan terhadap petani yang berjuang melawan ketidakadilan.

Untukmu Pahlawan Tani


di kala senja
mencari cerah
petani menggarap sawah
mencari seuli padi
sisa pembagi
dari tuan-tanah keji

bagi hasil sungguh adil
tuan-tanah kerdil
merampok seluruh hasil

rongga dada meronta
bangun tegakkan kepala
kiprah menggarap sawah
butir-butir padi diteliti
panen raja mengetam padi
hasil dibagi adil!

muka muram durja
tuan-tanah murka
mengepung dengan senjata
peluru menembus di sawah
darah tertumpah merah

kutundukkan kepala
untukmu pahlawan
pahlawan tani boyolali

Jakarta, Desember 1964

Sumber: Gugur Merah (2008)

Analisis Puisi:

Puisi "Untukmu Pahlawan Tani" mengangkat tema perjuangan kaum tani melawan ketidakadilan sistem bagi hasil yang timpang. Puisi ini menyoroti penindasan oleh tuan tanah terhadap petani kecil serta perjuangan mereka dalam memperoleh hak atas hasil kerja kerasnya.

Makna Tersirat

Secara tersirat, puisi ini menggambarkan ketidakadilan sosial yang terjadi di pedesaan, di mana petani sebagai pekerja utama justru harus menerima bagian kecil dari hasil panen, sementara tuan tanah yang tidak bekerja justru menikmati keuntungan besar. Selain itu, puisi ini menyiratkan adanya perlawanan kaum tani terhadap sistem yang menindas, meskipun mereka harus menghadapi ancaman kekerasan.

Puisi ini menceritakan kehidupan petani yang bekerja keras di sawah, namun harus menghadapi ketidakadilan dalam sistem bagi hasil. Ketika petani mulai bangkit menuntut hak mereka, kekerasan pun terjadi. Di bagian akhir, terdapat penghormatan terhadap seorang petani dari Boyolali yang gugur dalam perjuangan, menyimbolkan pengorbanan dalam memperjuangkan keadilan.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini mencerminkan ketegangan, ketidakadilan, dan duka cita. Pada awalnya, suasana penuh perjuangan dan harapan saat petani menggarap sawah. Namun, suasana berubah menjadi kelam dan tragis ketika kekerasan terjadi, yang ditandai dengan darah yang tertumpah di sawah.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Puisi ini menyampaikan pesan tentang pentingnya perlawanan terhadap ketidakadilan sosial. Melalui kisah petani yang tertindas dan akhirnya gugur dalam perjuangan, D.N. Aidit mengajak pembaca untuk menghargai perjuangan kaum tani serta memahami bahwa keadilan hanya bisa dicapai dengan keberanian melawan penindasan.

Imaji

Puisi ini menggunakan imaji visual yang kuat, seperti gambaran petani yang bekerja di sawah, butir-butir padi yang dipanen, serta darah yang tertumpah akibat kekerasan. Imaji ini membantu membangun suasana dan memperjelas pesan yang ingin disampaikan oleh penyair.

Majas

Puisi ini menggunakan beberapa majas, di antaranya:
  • Majas Metafora – contoh: "rongga dada meronta" yang menggambarkan perasaan marah dan ketidakadilan.
  • Majas Hiperbola – contoh: "peluru menembus di sawah, darah tertumpah merah", yang memberikan efek dramatis terhadap kekerasan yang dialami petani.
  • Majas Personifikasi – contoh: "muka muram durja, tuan-tanah murka", yang menggambarkan tuan tanah dengan ekspresi kemarahan seolah-olah menjadi sosok yang menindas secara emosional dan fisik.
Puisi "Untukmu Pahlawan Tani" karya D.N. Aidit adalah bentuk penghormatan terhadap petani yang berjuang melawan ketidakadilan. Dengan menggunakan imaji yang kuat dan gaya bahasa yang penuh emosi, puisi ini berhasil menyampaikan pesan tentang perjuangan dan pengorbanan kaum tani dalam menuntut hak mereka.

D.N. Aidit
Puisi: Untukmu Pahlawan Tani
Karya: D.N. Aidit

Biodata D.N. Aidit / Dipa Nusantara Aidit:
  • D.N. Aidit (nama lahir Achmad Aidit) lahir pada tanggal 30 Juli 1923 di Tanjungpandan, Belitung, Hindia Belanda. 
  • D.N. Aidit meninggal dunia pada tanggal 22 November 1965 di Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.