Puisi: Teramat Sangat Muak (Karya Amanda Amalia Putri)

Puisi "Teramat Sangat Muak" karya Amanda Amalia Putri bercerita tentang perasaan muak dan lelah seseorang yang harus terus beradaptasi dengan ...

Teramat Sangat Muak


Sialnya harus menyeimbangkan penyadaran diri dari siklus berkelanjutan
Membebaskan pandangan air muka yang memamerkan segala kesanggupan
Terkadang penyesuaian tidak sepadan dengan perlakuan yang mengancam keselamatan
Cenderung sempit, lebih mengarah pada tanda peringatan

Ketidakkonsistenan pendirian melipatgandakan beban pikiran
Mempertahankan keutuhan setiap anggota
Mengalokasikan tugas diantara jarum jam yang berdetak
Bertumpu paksa pada status campuran

Ketapang, 24 Februari 2025

Analisis Puisi:

Tema utama dalam puisi ini adalah kegelisahan dan kejenuhan terhadap tekanan hidup serta ekspektasi sosial yang menyesakkan. Puisi ini mengangkat pergulatan batin seorang individu yang terjebak dalam rutinitas, ketidakpastian, serta tuntutan yang membebani mental dan emosi.

Makna Tersirat

Makna tersirat dari puisi ini adalah kritik terhadap ketidakseimbangan antara tuntutan hidup yang terus menghimpit dan kapasitas diri untuk bertahan. Penyair ingin menyampaikan bahwa terkadang manusia dipaksa menyesuaikan diri dengan kondisi yang tidak manusiawi, hanya demi menjaga citra dan memenuhi ekspektasi sosial. Hal ini menciptakan kelelahan mental yang mendalam.

Puisi ini bercerita tentang perasaan muak dan lelah seseorang yang harus terus beradaptasi dengan realitas yang keras dan tidak adil. Tokoh dalam puisi ini merasa tertekan oleh siklus kehidupan yang berulang-ulang, di mana ia harus terus menunjukkan kesanggupan dan kekuatan meskipun sebenarnya sedang rapuh. Ada rasa frustrasi karena ketidakkonsistenan dalam prinsip hidup dan tekanan dari luar yang membuat dirinya harus berkompromi dengan keadaan.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini adalah penuh tekanan, pengap, dan sumpek. Setiap larik mencerminkan ketidaknyamanan batin, kegelisahan yang menumpuk, serta rasa tidak puas pada keadaan yang serba menekan.

Amanat / Pesan yang Disampaikan Puisi

Pesan yang dapat diambil dari puisi ini adalah pentingnya kesadaran akan kesehatan mental di tengah tekanan sosial yang mengharuskan manusia selalu tampil kuat dan mampu. Puisi ini mengingatkan bahwa manusia berhak merasa lelah, muak, dan ingin memberontak dari siklus yang melelahkan. Hidup bukan sekadar tentang menyesuaikan diri, tetapi juga tentang menjaga kewarasan dan kebahagiaan pribadi.

Imaji

Puisi ini menghadirkan beberapa imaji yang kuat, seperti:
  • Pandangan air muka yang memamerkan segala kesanggupan — menghadirkan gambaran wajah yang dipaksa tersenyum atau terlihat tangguh, meski di baliknya ada kegelisahan.
  • Jarum jam yang berdetak — menciptakan imaji waktu yang terus mengejar dan menekan, membuat pembaca merasakan ketergesaan dan kepenatan.
  • Status campuran — menghadirkan imaji kekacauan identitas, antara apa yang ingin ditampilkan dan apa yang sebenarnya dirasakan.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini antara lain:
  • Metafora: "status campuran" sebagai gambaran kondisi mental yang kacau, antara mempertahankan citra dan menanggung beban.
  • Personifikasi: "jarum jam yang berdetak" seolah menjadi pengingat hidup yang memaksa.
  • Hiperbola: "melipatgandakan beban pikiran" untuk menunjukkan seberapa berat tekanan yang dirasakan.

Puisi Amanda Amalia Putri
Puisi: Teramat Sangat Muak
Karya: Amanda Amalia Putri

Biodata Amanda Amalia Putri:
  • Amanda Amalia Putri lahir pada tanggal 28 Februari 2004 di Banyuwangi. Ia suka mengisi waktu luangnya dengan menulis puisi. Puisi-puisinya dimuat di berbagai media, baik online ataupun offline.
  • Puisi-puisinya juga bisa dijumpai di dalam buku antologi bersama, termasuk: Pengembara Rindu (2020), Senandung Bait Cinta Pertama (2023), Gugur Cinta ke Pelukan Rindu (2023), Rahasia Hati yang Tak Pernah Terucap (2023), Simpul Rasa (2023), dan Aku di Garis Penantian (2024).

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.