Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Tentang Pelangi (Karya Agit Yogi Subandi)

Puisi "Tentang Pelangi" karya Agit Yogi Subandi bercerita tentang seseorang yang berusaha mengejar pelangi setelah hujan, berpikir bahwa pelangi ...
Tentang Pelangi

Siang menjelang sore, aku berjalan mengunjungi
pelangi selepas hujan.

Ia seperti ada di perbukitan seberang jalan
rumahku. ia seperti dapat kusentuh hanya dengan
berjalan kaki.

Cuaca berubah hangat-hangat kuku. sandalku
lumpur, bercampur kerikil.

Sayang, semakin kudekati, ia semakin jauh. dan
tubuhku peluh yang ragu. dan sore makin melebam,
pelangi itu menghilang.

Kotabumi, 2012

Analisis Puisi:

Puisi "Tentang Pelangi" karya Agit Yogi Subandi mengangkat tema harapan dan kekecewaan, serta keindahan yang sulit digapai. Pelangi dalam puisi ini menjadi simbol dari sesuatu yang indah dan diinginkan, tetapi sulit untuk diraih.

Makna Tersirat

Puisi ini menyiratkan perjuangan seseorang dalam mengejar sesuatu yang tampak dekat dan mungkin dicapai, tetapi semakin dikejar, semakin menjauh. Hal ini bisa menggambarkan harapan, impian, atau kebahagiaan yang sering kali sulit untuk diraih. Peluh dan kelelahan yang dirasakan tokoh dalam puisi menunjukkan adanya keraguan dan ketidakpastian dalam perjalanan hidup.

Puisi ini bercerita tentang seseorang yang berusaha mengejar pelangi setelah hujan, berpikir bahwa pelangi itu dekat dan dapat disentuh, tetapi akhirnya menyadari bahwa pelangi justru semakin menjauh dan akhirnya menghilang.

Suasana dalam Puisi

Puisi ini memiliki suasana melankolis dan penuh perenungan, di mana ada perasaan harapan di awal, tetapi berujung pada kekecewaan dan kelelahan.

Amanat/Pesan yang Disampaikan

Puisi ini menyampaikan pesan bahwa tidak semua yang tampak dekat dan indah bisa dengan mudah diraih. Terkadang, sesuatu yang kita kejar justru semakin menjauh, mengajarkan bahwa dalam hidup ada hal-hal yang harus diterima sebagai bagian dari kenyataan.

Imaji

Puisi ini kaya akan imaji yang membangun suasana perjalanan dan perasaan tokoh:
  • Imaji visual: "pelangi selepas hujan," "pelangi itu menghilang" menciptakan gambaran perubahan cuaca dan harapan yang memudar.
  • Imaji kinestetik: "aku berjalan mengunjungi pelangi," "sandalku lumpur, bercampur kerikil" menggambarkan usaha dan perjalanan fisik yang melelahkan.
  • Imaji perasaan: "tubuhku peluh yang ragu" menunjukkan perasaan ragu dan lelah saat menyadari bahwa harapan semakin sulit digapai.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini antara lain:
  • Metafora: "tubuhku peluh yang ragu" menggambarkan kelelahan yang bercampur dengan perasaan bimbang.
  • Personifikasi: "pelangi itu menghilang" seolah-olah pelangi memiliki kehendak sendiri untuk pergi.
  • Hiperbola: "ia seperti dapat kusentuh hanya dengan berjalan kaki" menunjukkan harapan besar yang sebenarnya tidak realistis.
Puisi "Tentang Pelangi" karya Agit Yogi Subandi adalah refleksi tentang keindahan dan harapan yang sering kali sulit untuk diraih. Dengan suasana melankolis dan imaji yang kuat, puisi ini mengingatkan bahwa dalam hidup, ada hal-hal yang tampak dekat tetapi sebenarnya tidak bisa kita genggam, mengajarkan kita tentang menerima kenyataan dan batasan dalam kehidupan.

Agit Yogi Subandi
Puisi: Tentang Pelangi
Karya: Agit Yogi Subandi
© Sepenuhnya. All rights reserved.