Puisi: Suatu Hari di Bulan Januari (Karya F. Rahardi)

Puisi "Suatu Hari di Bulan Januari" karya F. Rahardi bercerita tentang suatu kejadian di bulan Januari di mana kapas-kapas putih diterbangkan ...
Suatu Hari di Bulan Januari

seratus ton kapas yang putih dan ringan
dihalau angin dari pohonnya
dan diterbangkannya ke langit
berbondong-bondong

seratus ekor gagak yang hitam dan gelap
melayang-layang di langit
mengikuti arak-arakan kapas
sambil menjerit-jerit

langit pun menjadi pucat dan gelap
karena angin
arak-arakan kapas
dan gagak.

26 Januari 1974

Sumber: Silsilah Garong (1990)

Analisis Puisi:

Puisi "Suatu Hari di Bulan Januari" karya F. Rahardi menyajikan gambaran visual yang kuat dengan simbol-simbol yang penuh makna. Dengan bahasa yang sederhana namun kaya akan imaji, puisi ini memberikan kesan mendalam tentang suasana yang muram dan mencekam.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah perubahan alam dan pertanda buruk. Puisi ini menggambarkan pemandangan alam yang berubah secara dramatis, dari kapas yang melayang ke langit hingga gagak-gagak hitam yang mengikuti, menciptakan suasana penuh ketegangan.

Makna Tersirat

Puisi ini bisa dimaknai sebagai gambaran tentang ketidaktentuan dan perubahan dalam kehidupan. Kapas putih yang ringan melambangkan sesuatu yang damai atau harapan, namun kehadiran gagak hitam yang berteriak-teriak menandakan adanya ancaman atau kesuraman.

Puisi ini juga bisa diartikan sebagai simbol dari konflik atau peristiwa besar yang sedang terjadi. Kapas yang terbawa angin bisa melambangkan sesuatu yang tidak stabil, sementara gagak sering dikaitkan dengan pertanda buruk. Langit yang menjadi pucat dan gelap semakin memperkuat kesan bahwa ada sesuatu yang tidak beres, mungkin sebuah perubahan besar atau bencana yang akan datang.

Puisi ini bercerita tentang suatu kejadian di bulan Januari di mana kapas-kapas putih diterbangkan angin ke langit, diikuti oleh gagak-gagak hitam yang berteriak-teriak. Fenomena alam ini menciptakan perubahan suasana yang mencekam, di mana langit menjadi pucat dan gelap.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini terasa mencekam, suram, dan penuh tanda tanya. Awalnya, kapas putih yang melayang ke langit mungkin memberikan kesan ringan dan indah, tetapi ketika gagak hitam mulai muncul dan langit berubah menjadi gelap, suasana menjadi semakin muram dan penuh ketegangan.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Pesan yang ingin disampaikan dalam puisi ini bisa berupa peringatan bahwa perubahan bisa datang secara tiba-tiba dan tidak selalu membawa hal yang baik. Manusia harus siap menghadapi segala kemungkinan, karena kehidupan tidak selalu berjalan sesuai harapan.

Selain itu, puisi ini juga bisa menjadi refleksi tentang bagaimana tanda-tanda alam sering kali mencerminkan peristiwa yang lebih besar, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam skala yang lebih luas.

Imaji

Puisi ini kaya akan imaji yang kuat, di antaranya:
  • Imaji penglihatan: "seratus ton kapas yang putih dan ringan dihantarkan angin ke langit", menggambarkan visual yang dramatis tentang kapas putih yang melayang ke udara.
  • Imaji pendengaran: "sambil menjerit-jerit", memberikan kesan suara gagak yang membuat suasana menjadi semakin mencekam.
  • Imaji perasaan: "langit pun menjadi pucat dan gelap", menggambarkan perubahan atmosfer yang menimbulkan perasaan cemas dan tidak nyaman.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini antara lain:
  • Metafora: "seratus ton kapas yang putih dan ringan", bisa melambangkan harapan atau sesuatu yang damai, yang kemudian berubah menjadi pertanda buruk ketika dikaitkan dengan gagak.
  • Personifikasi: "langit pun menjadi pucat dan gelap", seolah-olah langit memiliki emosi dan merasakan ketakutan atau kesuraman.
  • Hiperbola: "seratus ekor gagak yang hitam dan gelap", memberikan kesan yang berlebihan untuk memperkuat nuansa mencekam.
Puisi "Suatu Hari di Bulan Januari" karya F. Rahardi menggambarkan perubahan alam yang membawa pertanda buruk atau ketidakpastian. Dengan simbol kapas putih yang diterbangkan angin dan gagak hitam yang mengikuti, puisi ini menciptakan suasana yang penuh ketegangan.

Makna yang tersirat dalam puisi ini adalah bahwa kehidupan penuh dengan perubahan yang tidak terduga, dan sering kali tanda-tanda alam bisa mencerminkan peristiwa yang lebih besar. Dengan penggunaan imaji yang kuat dan bahasa yang simbolis, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang perubahan dan bagaimana kita menyikapinya.

F. Rahardi
Puisi: Suatu Hari di Bulan Januari
Karya: F. Rahardi

Biodata F. Rahardi:
  • F. Rahardi (Floribertus Rahardi) lahir pada tanggal 10 Juni 1950 di Ambarawa, Jawa Tengah.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.