Puisi: Sepeda Butut (Karya D.N. Aidit)

Puisi "Sepeda Butut" karya D.N. Aidit bercerita tentang seorang pejuang yang setiap hari menggunakan sepeda bututnya untuk mendukung perjuangan ...

Sepeda Butut


Sepeda bututku
tiap hari membantu
mengabdi cita mulia
kebebasan rakyat pekerja

semua derita kuterima
dengan senyum gembira
hidup sekali mengabdi
bukan menanti mati
panji merah menjiwai

kuyakin sepenuh hati
Rakyat pekerja bebas pasti
PKI pemimpin sejati
sepeda bututku turut berbakti

Jakarta, Oktober 1964

Sumber: Gugur Merah (2008)

Analisis Puisi:

Puisi "Sepeda Butut" mengangkat tema perjuangan, pengabdian, dan keyakinan terhadap cita-cita politik. Sepeda butut dalam puisi ini bukan sekadar alat transportasi, melainkan simbol perjuangan tanpa lelah untuk mencapai kebebasan rakyat pekerja.

Makna Tersirat

Secara tersirat, puisi ini menggambarkan kesederhanaan dalam perjuangan yang dilandasi oleh keyakinan kuat terhadap ideologi politik.
  • "Sepeda bututku tiap hari membantu, mengabdi cita mulia, kebebasan rakyat pekerja" → menunjukkan bahwa perjuangan dilakukan dalam kondisi sederhana, tetapi tetap penuh semangat.
  • "Semua derita kuterima dengan senyum gembira" → menekankan keteguhan hati dalam menghadapi kesulitan.
  • "Hidup sekali mengabdi, bukan menanti mati" → memperlihatkan prinsip hidup yang aktif berjuang, bukan sekadar pasrah menjalani kehidupan.
  • "PKI pemimpin sejati, sepeda bututku turut berbakti" → menegaskan bahwa perjuangan yang dilakukan adalah bagian dari gerakan yang lebih besar, dengan sepeda butut sebagai simbol kesederhanaan dan dedikasi.
Puisi ini bercerita tentang seorang pejuang yang setiap hari menggunakan sepeda bututnya untuk mendukung perjuangan politik dan ideologi yang diyakininya.

Meskipun hidup dalam keterbatasan, ia tetap teguh dan bahagia menjalani perjuangan demi kebebasan rakyat pekerja. Sepeda yang sudah tua menjadi lambang ketekunan dan pengabdian, menunjukkan bahwa alat sesederhana apa pun bisa menjadi bagian dari perjuangan besar.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini terasa optimis, penuh semangat, dan memiliki tekad kuat. Penyair menggambarkan perjuangan dengan nada penuh keyakinan, tanpa keluhan terhadap kesulitan yang dihadapi.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini adalah:
  • Metafora – "panji merah menjiwai", yang menggambarkan bahwa semangat perjuangan telah meresap ke dalam jiwa tokoh.
  • Personifikasi – "sepeda bututku turut berbakti", yang memberi kesan bahwa sepeda itu bukan sekadar benda mati, melainkan bagian dari perjuangan.
  • Hiperbola – "hidup sekali mengabdi, bukan menanti mati", yang menekankan bahwa hidup harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk perjuangan.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Puisi ini menyampaikan pesan bahwa perjuangan tidak harus dilakukan dengan fasilitas mewah, tetapi dengan dedikasi dan keyakinan yang kuat.

Kesederhanaan bukanlah penghalang untuk berbakti pada cita-cita besar, dan perjuangan harus dilakukan dengan penuh semangat, meskipun dalam keterbatasan.

Imaji

Puisi ini menghadirkan beberapa imaji yang kuat, seperti:
  • Imaji visual – "sepeda bututku tiap hari membantu", yang menggambarkan sepeda tua yang terus digunakan dalam perjuangan.
  • Imaji perasaan – "semua derita kuterima dengan senyum gembira", yang menunjukkan ketabahan hati dalam menghadapi kesulitan.
Puisi "Sepeda Butut" karya D.N. Aidit adalah puisi yang menggambarkan semangat perjuangan dalam kesederhanaan, di mana keyakinan dan pengabdian lebih penting daripada kondisi materiil.

Dengan simbol sepeda butut, penyair menekankan bahwa setiap individu dapat berkontribusi dalam perjuangan, sekecil apa pun peran mereka, selama mereka memiliki keyakinan dan dedikasi yang kuat.

D.N. Aidit
Puisi: Sepeda Butut
Karya: D.N. Aidit

Biodata D.N. Aidit / Dipa Nusantara Aidit:
  • D.N. Aidit (nama lahir Achmad Aidit) lahir pada tanggal 30 Juli 1923 di Tanjungpandan, Belitung, Hindia Belanda. 
  • D.N. Aidit meninggal dunia pada tanggal 22 November 1965 di Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.