Puisi: Sekarang Ia Sudah Dewasa (Karya D.N. Aidit)

Puisi "Sekarang Ia Sudah Dewasa" karya D.N. Aidit bercerita tentang pertumbuhan dan ketahanan sebuah gerakan politik yang lahir dari perjuangan ...

Sekarang Ia Sudah Dewasa

menyambut ulang tahun ke-35 PKI

35 tahun yang lalu
Ia lahir
dengan kesaktian
klas termaju,
sebagai anak zaman
yang akan melahirkan zaman.
Ia tahan taufan
dan tak tidur karena sepoi.
Ia menyusup dihati Rakyat
lebih dalam dari laut Banda.
Ia menghias hidup
lebih indah dari sunting cempaka.
Ia dihidupkan oleh hidup,
tahun teror dan provokasi
Dulu, sekarang dan nanti.
Ia Antaeus, anak Poseidon
yang setia pada bumi.
Ia anak zaman yang akan
melahirkan zaman
Sekarang ia sudah dewasa.

Jakarta, 21 Mei 1955
Harian Rakyat, 22 Mei 1955

Sumber: Gugur Merah (2008)

Analisis Puisi:

Puisi "Sekarang Ia Sudah Dewasa" mengangkat tema perjalanan sejarah dan kedewasaan sebuah gerakan politik. Dalam konteksnya, puisi ini dibuat untuk menyambut ulang tahun ke-35 Partai Komunis Indonesia (PKI), sehingga tema yang diangkat juga berkaitan dengan perjuangan ideologi, ketahanan menghadapi tantangan, serta keyakinan pada masa depan.

Makna Tersirat

Secara tersirat, puisi ini menggambarkan perkembangan dan ketangguhan sebuah gerakan politik yang lahir dari perjuangan kelas pekerja.

Frasa "Ia lahir dengan kesaktian klas termaju" menunjukkan bahwa gerakan ini dianggap sebagai bagian dari perjuangan kelas yang lebih maju dibandingkan yang lain.

Kalimat "Ia tahan taufan dan tak tidur karena sepoi" menegaskan bahwa gerakan ini tidak mudah goyah oleh tantangan besar maupun kecil.

Selain itu, penyair menggunakan mitologi Yunani dengan menyebut Antaeus, anak Poseidon, yang dalam mitologi dikenal sebagai raksasa yang semakin kuat setiap kali menyentuh tanah. Ini bisa dimaknai sebagai gerakan yang semakin kuat karena berakar pada rakyat ("yang setia pada bumi").

Puisi ini bercerita tentang pertumbuhan dan ketahanan sebuah gerakan politik yang lahir dari perjuangan rakyat.

Dari kelahirannya 35 tahun lalu, gerakan ini telah melewati berbagai cobaan seperti teror dan provokasi. Namun, justru karena tantangan-tantangan tersebut, ia menjadi semakin kuat dan mencapai kedewasaan.

Puisi ini juga menyiratkan keyakinan bahwa gerakan ini akan melahirkan zaman baru, yang kemungkinan besar merujuk pada perubahan sosial yang diharapkan oleh penyair.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini terasa optimis, penuh semangat, dan penuh keyakinan akan masa depan. Penyair menggambarkan gerakan ini sebagai sesuatu yang kuat, tak tergoyahkan, dan semakin matang seiring berjalannya waktu.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini adalah:
  • Metafora – "Ia menyusup di hati Rakyat lebih dalam dari laut Banda", yang menggambarkan bahwa gerakan ini telah berakar kuat di kalangan rakyat.
  • Personifikasi – "Ia dihidupkan oleh hidup", yang menggambarkan bahwa gerakan ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang melalui pengalaman dan perjuangan.
  • Hiperbola – "lebih indah dari sunting cempaka", yang menunjukkan keindahan perjuangan gerakan ini secara berlebihan untuk memperkuat kesan.
  • Allusi (Referensi Mitologi) – Penyebutan Antaeus, anak Poseidon, sebagai simbol kekuatan yang semakin besar saat bersentuhan dengan rakyat.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Puisi ini menyampaikan pesan bahwa sebuah gerakan politik yang berakar pada rakyat akan terus tumbuh, berkembang, dan semakin kuat meskipun menghadapi berbagai tantangan.

Penyair juga menekankan bahwa sejarah tidak bisa dihentikan, dan bahwa gerakan ini memiliki peran dalam melahirkan zaman baru.

Imaji

Puisi ini menghadirkan beberapa imaji yang kuat, seperti:
  • Imaji visual – "lebih indah dari sunting cempaka", yang memberikan gambaran keindahan perjuangan.
  • Imaji pendengaran – "tahun teror dan provokasi", yang menggambarkan suasana perjuangan yang penuh tantangan.
  • Imaji gerak – "Ia tahan taufan dan tak tidur karena sepoi", yang menunjukkan ketangguhan menghadapi berbagai rintangan.
Puisi "Sekarang Ia Sudah Dewasa" karya D.N. Aidit adalah puisi yang menggambarkan pertumbuhan, ketangguhan, dan kedewasaan sebuah gerakan politik yang berakar pada rakyat.

Dengan bahasa yang penuh metafora dan referensi mitologis, puisi ini menegaskan bahwa perjuangan tidak akan sia-sia, dan sejarah akan terus bergerak menuju perubahan yang lebih baik.

D.N. Aidit
Puisi: Sekarang Ia Sudah Dewasa
Karya: D.N. Aidit

Biodata D.N. Aidit / Dipa Nusantara Aidit:
  • D.N. Aidit (nama lahir Achmad Aidit) lahir pada tanggal 30 Juli 1923 di Tanjungpandan, Belitung, Hindia Belanda. 
  • D.N. Aidit meninggal dunia pada tanggal 22 November 1965 di Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.