Puisi: Sajak Pantai (Karya Adhitya Wanda Pratama)

Puisi "Sajak Pantai" karya Adhitya menggambarkan kehidupan yang penuh batasan dan perjuangan yang terus-menerus dilakukan meskipun sadar akan ...

Sajak Pantai


Seperti barisan nyiur yang berderet rapi
memisahkan garis antara sawah dan pantai
di lebar jarak antara Singkil dan Ayah,
Seperti itu jua batas antara kita,
Dipisahkan barisan norma dan persepsi manusia.

Aku akan seperti ombak di pantai ini,
Yang tak henti mencoba gapai nyiur melambai
Meski ia tahu tenaganya takkan sampai,

Di pantai ini, di hidup ini
Akan kutinggalkan jejak-jejak usahaku,
Seperti jejak ombak yang tergambar di atas pasir ini,
Tak pernah kering meski terik sepanas tungku

Karang Pakis, 31 Januari 2025

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak Pantai" Karya Adhitya Wanda Pratama mengangkat tema perjuangan yang tak kenal lelah meskipun terdapat batasan yang sulit ditembus. Penyair menggambarkan pantai sebagai metafora kehidupan, di mana terdapat batasan yang memisahkan dua hal, seperti sawah dan pantai, atau bahkan manusia dan harapan mereka.

Makna Tersirat

Puisi ini menyiratkan bahwa kehidupan penuh dengan batasan dan aturan yang sering kali sulit ditembus, baik itu dalam hubungan antarindividu maupun dalam pencapaian impian. Ombak yang terus menerjang pantai melambangkan usaha yang tiada henti, meskipun ia tahu ada batasan yang sulit untuk dilampaui.

Selain itu, jejak ombak di pasir menggambarkan bahwa setiap usaha yang dilakukan tidak akan sia-sia, meskipun mungkin hasilnya tidak selalu seperti yang diharapkan. Ada makna keteguhan dan harapan yang tetap hidup dalam setiap usaha yang dilakukan.

Puisi ini bercerita tentang seseorang yang terus berusaha untuk mencapai sesuatu yang sulit dijangkau, meskipun ada batasan yang memisahkannya dari tujuannya. Barisan nyiur menjadi simbol dari batasan yang memisahkan sesuatu yang diinginkan, sedangkan ombak di pantai menggambarkan usaha yang terus dilakukan meskipun sadar bahwa mungkin ia tidak akan berhasil sepenuhnya.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini melankolis namun tetap penuh harapan. Ada kesadaran akan batasan dan kenyataan yang sulit diubah, tetapi juga ada semangat untuk tetap berusaha.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Puisi ini menyampaikan pesan bahwa meskipun ada batasan dalam hidup, seseorang tetap harus berusaha dan tidak menyerah begitu saja. Usaha yang dilakukan, sekecil apa pun, tetap memiliki arti dan akan meninggalkan jejak.

Imaji

  • Imaji visual: "Seperti barisan nyiur yang berderet rapi" menghadirkan gambaran pohon kelapa yang berjajar di tepi pantai, menciptakan suasana pantai yang nyata.
  • Imaji kinetik: "Aku akan seperti ombak di pantai ini, yang tak henti mencoba gapai nyiur melambai" menggambarkan pergerakan ombak yang terus-menerus mencoba mencapai daratan.
  • Imaji taktil: "Seperti jejak ombak yang tergambar di atas pasir ini" memberikan kesan sentuhan lembut ombak yang menyapu pasir, memberikan efek dramatis pada makna puisi.

Majas

  • Metafora: "Aku akan seperti ombak di pantai ini" menggambarkan seseorang yang terus berusaha meskipun menghadapi rintangan yang besar.
  • Personifikasi: "Ombak yang tak henti mencoba gapai nyiur melambai" memberikan kesan bahwa ombak memiliki keinginan dan usaha seperti manusia.
  • Simbolisme: "Jejak ombak di pasir" melambangkan usaha atau kenangan yang tertinggal, meskipun hasilnya mungkin tidak bertahan lama.
Puisi "Sajak Pantai" karya Adhitya Wanda Pratama menggambarkan kehidupan yang penuh batasan dan perjuangan yang terus-menerus dilakukan meskipun sadar akan keterbatasan. Melalui simbol ombak dan pantai, puisi ini menyampaikan pesan bahwa usaha yang dilakukan seseorang tidak akan sia-sia, meskipun mungkin tidak menghasilkan apa yang diharapkan. Dengan gaya bahasa yang melankolis dan penuh simbolisme, puisi ini memberikan refleksi tentang keteguhan hati dalam menghadapi tantangan hidup.

Sepenuhnya
Puisi: Sajak Pantai
Karya: Adhitya Wanda Pratama

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.