Analisis Puisi:
Puisi "Nyanyian Hujan" karya Joshua Igho mengusung tema kerinduan dan cinta yang hilang. Melalui simbol hujan di senja sunyi, puisi ini menggambarkan perasaan rindu yang begitu mendalam, diiringi harapan untuk kembali merasakan cinta yang pernah ada.
Makna Tersirat
Makna tersirat dalam puisi ini berkaitan dengan perasaan rindu yang tidak sepenuhnya terobati. Penyair menyampaikan bahwa cinta yang telah berlalu menyisakan serpihan kenangan yang berserakan. Melalui hujan, ia mencoba merangkai kembali kenangan itu, berharap cinta yang dulu pernah hadir bisa kembali dan menenangkan jiwanya. Hujan menjadi simbol harapan sekaligus kesedihan yang lembut dan mendalam.
Puisi ini bercerita tentang seseorang yang merasakan rindu mendalam kepada sosok yang dicintainya. Di tengah suasana hujan senja yang sunyi, ia merenungkan tentang cinta yang telah berlalu. Kenangan yang tercerai-berai ingin ia kumpulkan kembali, dengan harapan cinta itu kembali utuh seperti hujan yang membasahi bumi dan menyejukkan jiwa.
Suasana dalam Puisi
Suasana dalam puisi ini terasa melankolis, sepi, dan penuh kerinduan. Senja sunyi yang dibasahi rinai hujan menciptakan atmosfer yang tenang sekaligus menyayat hati. Puisi ini menghidupkan kesan kesepian seseorang yang didera kenangan dan rindu.
Amanat / Pesan yang Disampaikan
Puisi ini menyampaikan pesan bahwa kerinduan adalah bagian dari cinta yang pernah hadir. Meski cinta itu mungkin telah berlalu, kenangan yang tersisa tetap memiliki makna mendalam. Puisi ini juga mengingatkan bahwa hujan — meski identik dengan kesedihan — juga bisa menjadi simbol harapan dan ketenangan.
Imaji
Puisi ini menghadirkan imaji yang lembut namun kuat, antara lain:
- Imaji visual: "rinai hujan di senja sunyi", "reruntuhan mimpi"
- Imaji perasaan: "rinduku padamu masih menyerpih", "lelapkan jiwaku" Imaji tersebut membawa pembaca merasakan kesepian, kerinduan, dan harapan yang puitis.
Majas
Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini antara lain:
- Majas Personifikasi, seperti rinai hujan di senja sunyi, di mana hujan dan senja seolah memiliki nyawa yang menemani kesunyian.
- Majas Metafora, seperti reruntuhan mimpi, yang menggambarkan mimpi yang telah hancur sebagai serpihan kenangan.
- Majas Simile, pada kuingin cintamu seperti hujan, membandingkan cinta yang diharapkan dengan hujan yang membasahi dan menenangkan bumi.
Karya: Joshua Igho