Puisi: Mutiara-Mutiara (Karya Sujarwanto)

Puisi "Mutiara-Mutiara" karya Sujarwanto bercerita tentang seseorang yang mengumpulkan pengalaman dan pelajaran hidup dari masa lalu, ibarat ...
Mutiara-Mutiara
Untuk: luluk-lulukku

Telah kupungut dari dasar laut,
Putih dari warna hitam yang kelam
Kuasah dari hari ke hari, asa yang kian menipis
Aku berharap,
Hari-hariku kan menjadi gemerlapan
Bersama keajaiban,
Warna-warna putih, hitam, kemilauan
Angin dataran mana telah sampaikan di sini
Riak gelombang mana telah hempaskan hari-hari
Seperti telah kubunuh, satu-satu
Riak hari yang kemarin
Yang membenam dalam-dalam
Lewat mutiara-mutiaraku.

Kartindah, Juli 1988

Sumber: Astana Kastawa 2 (2015)

Analisis Puisi:

Puisi "Mutiara-Mutiara" karya Sujarwanto menggambarkan perjalanan hidup seseorang yang penuh dengan perjuangan dan harapan. Simbolisasi mutiara dalam puisi ini merepresentasikan harapan, pengalaman, dan nilai yang didapatkan setelah melewati berbagai kesulitan.

Tema

Puisi ini bertemakan perjuangan dan harapan. Penyair menggambarkan bagaimana seseorang berusaha mengubah sesuatu yang kelam menjadi sesuatu yang berharga, seperti proses menemukan dan mengasah mutiara.

Makna Tersirat

Makna tersirat dalam puisi ini adalah proses pencarian makna hidup dan perjuangan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. Penyair mengibaratkan kehidupan seperti mencari mutiara dari dasar laut, yang berarti harus melalui perjalanan sulit untuk menemukan keindahan dan kebahagiaan.

Puisi ini bercerita tentang seseorang yang mengumpulkan pengalaman dan pelajaran hidup dari masa lalu, ibarat menemukan mutiara dari dasar laut. Setiap perjuangan dan tantangan yang telah dilewati menjadi bagian dari dirinya, membentuknya menjadi pribadi yang lebih kuat dan bercahaya.

Suasana dalam Puisi

Puisi ini memiliki suasana reflektif dan penuh harapan. Ada kesan perjuangan dari kegelapan menuju cahaya, dari kesulitan menuju sesuatu yang lebih berharga.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Pesan yang disampaikan dalam puisi ini adalah kehidupan penuh dengan tantangan, tetapi jika kita terus berusaha, kita dapat menemukan sesuatu yang berharga di dalamnya. Seperti mutiara yang ditemukan di dasar laut dan diasah hingga berkilau, manusia juga perlu menghadapi kesulitan untuk tumbuh dan berkembang.

Imaji

Puisi ini kaya akan imaji visual, seperti:
  • "Telah kupungut dari dasar laut" – menggambarkan proses mencari sesuatu di tempat yang dalam dan sulit dijangkau.
  • "Putih dari warna hitam yang kelam" – memberikan gambaran tentang perubahan dari kegelapan menuju cahaya.
  • "Riak gelombang mana telah hempaskan hari-hari" – menciptakan gambaran tentang perjalanan hidup yang penuh dengan gelombang tantangan.

Majas

Puisi ini menggunakan beberapa majas, di antaranya:
  • Metafora: "Telah kupungut dari dasar laut" – dasar laut diibaratkan sebagai tempat yang sulit, melambangkan pengalaman hidup yang penuh tantangan.
  • Personifikasi: "Riak gelombang mana telah hempaskan hari-hari" – gelombang digambarkan seperti makhluk yang bisa menghancurkan atau menghapus hari-hari yang telah berlalu.
  • Simbolisme: "Mutiara" melambangkan harapan, kebijaksanaan, atau sesuatu yang berharga setelah melalui proses panjang.
Puisi "Mutiara-Mutiara" karya Sujarwanto adalah refleksi tentang perjalanan hidup seseorang yang penuh dengan perjuangan dan harapan. Simbol mutiara dalam puisi ini melambangkan pencapaian setelah melewati berbagai tantangan. Dengan gaya bahasa yang kuat dan penggunaan imaji yang indah, puisi ini menggambarkan bagaimana seseorang dapat menemukan keindahan dalam hidup setelah melalui berbagai kesulitan.

Sepenuhnya Puisi
Puisi: Mutiara-Mutiara
Karya: Sujarwanto

Biodata Sujarwanto:
  • Sujarwanto lahir pada tanggal 28 Februari 1955 di Bantul, Yogyakarta.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Mutiara-Mutiara Untuk: luluk-lulukku Telah kupungut dari dasar laut, Putih dari warna hitam yang kelam Kuasah dari hari ke hari, asa yang kian menipis Aku berharap,…
  • Sajak Burung Perenjak Hari ini bakal datang berita dari jauh Nyanyinya meningkahi gemerisik daun Pada dahan-dahan rendah di depan rumah Sepotong kue dan segelas susu Meny…
  • Perburuan Dari musim ke musim Telah kutikam sepi itu Dan darah telah mengucur sepanjang langkah Mengumpul bersama sejuta harap Tak pernah sampai Langkahku yang tertatih di…
  • Potret-Potret Tua Di album ini, Seperti semesta yang semakin tua Langkah-langkah gagah dan napas-napas yang gairah Berangkai-rangkai, memilih kurun Pandanglah Kerna …
  • Sajak tentang Katak di kampung ini masih ada katak menyanyi kala senja semarak dan gerimis mereda di kolam-kolam pekarangan, terjauh dari rawa-rawa mereka berkisah t…
  • Angin di Beranda Biarkan angin mengembus tirai-tirai itu, biar sepi lebih terasa dan hidup menjadi lebih bermakna Kita tak pernah mengundangnya, bukan? meski tirai-…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.