Puisi: Menunggu Ibu (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi "Menunggu Ibu" karya Isbedy Stiawan ZS adalah sebuah ungkapan perasaan rindu dan cinta seorang anak terhadap ibunya. Puisi ini menggambarkan ...
Menunggu Ibu

sudah berapa lama tak lagi kugali garam
dari tubuhmu, sebab aku sudah jauh berjalan
tapi ibu selalu memanggilku: merekatkan
tubuhku ke dadanya
agar aku selalu rindu menunggu
tiap kali ibu menyebutku...

Maret-April 2010

Analisis Puisi:

Puisi "Menunggu Ibu" karya Isbedy Stiawan ZS adalah sebuah ungkapan perasaan rindu dan cinta seorang anak terhadap ibunya. Puisi ini menggambarkan ikatan batin yang kuat antara seorang anak dan ibunya, serta kerinduan yang tiada henti untuk selalu dekat dengannya. Puisi ini mencerminkan kasih sayang dan hubungan yang penuh cinta antara ibu dan anak.

Rindu Akan Ibu: Puisi ini dibuka dengan perasaan rindu yang dalam, di mana si anak menyatakan bahwa sudah berapa lama ia tidak lagi merasakan pelukan dan kasih sayang ibunya. Ia merasa telah jauh berjalan dari ibunya, namun kerinduan akan pelukan dan kehangatan ibu selalu menghampiri pikirannya.

Panggilan Ibu: Kemudian, penulis menyebutkan bahwa ibunya selalu memanggilnya untuk "merekatkan tubuhku ke dadanya," sehingga ia selalu merasa rindu menunggu untuk setiap kali ibunya menyebut namanya. Ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan batin antara ibu dan anak, di mana panggilan ibu memiliki kekuatan magis untuk membangkitkan rasa cinta dan rindu dalam hati si anak.

Kesetiaan dan Kerinduan: Puisi ini mencerminkan kesetiaan dan kerinduan seorang anak terhadap ibunya. Meskipun telah berjauhan dan berpisah dalam jarak fisik, tetapi hubungan batin antara ibu dan anak tetap kokoh dan erat. Anak tersebut selalu merindukan dan menunggu ibunya, dan setiap panggilan ibu menjadi pengingat akan kasih sayang yang tiada henti dari sang ibu.

Puisi "Menunggu Ibu" karya Isbedy Stiawan ZS adalah sebuah penggambaran perasaan rindu dan cinta seorang anak terhadap ibunya. Puisi ini menggambarkan betapa kuatnya ikatan batin antara ibu dan anak, di mana panggilan dan kehadiran ibu selalu menjadi sumber kerinduan dan kasih sayang yang mendalam. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang hubungan unik dan tak tergantikan antara ibu dan anak.

Isbedy Stiawan ZS
Puisi: Menunggu Ibu
Karya: Isbedy Stiawan ZS

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.