Puisi: Mendaki Gunung Ungaran (Karya Ammar Sae Azale)

Puisi "Mendaki Gunung Ungaran" karya Ammar Sae Azale menceritakan pengalaman seseorang saat mendaki Gunung Ungaran. Ia merasakan udara pagi yang ...

Mendaki Gunung Ungaran


Udara sejuk menyapa pagi
Burung-burung ramai bernyanyi
Kutengok kesana kemari
Pohon cemara menjulang tinggi

Jalan terjal aku daki
Licin berbatu tak menghalangi
Mata air jernih menanti
Air terjun yang indah sekali

Sumber: Surat dari Samudra (2018)

Analisis Puisi:

Puisi "Mendaki Gunung Ungaran" Karya Ammar Sae Azale mengangkat tema petualangan dan keindahan alam. Puisi ini menggambarkan pengalaman mendaki gunung dengan segala tantangan dan keindahannya, serta mencerminkan kekaguman terhadap alam.

Makna Tersirat

Secara tersirat, puisi ini menggambarkan semangat juang dan ketekunan dalam menghadapi tantangan. Jalan yang terjal dan licin melambangkan rintangan dalam hidup, tetapi dengan tekad yang kuat, keindahan dan kepuasan pada akhirnya bisa dicapai.

Puisi ini menceritakan pengalaman seseorang saat mendaki Gunung Ungaran. Ia merasakan udara pagi yang sejuk, mendengar nyanyian burung, dan melihat pohon cemara yang menjulang tinggi. Perjalanan mendaki terasa menantang dengan jalan yang terjal dan berbatu, tetapi di ujung perjalanan, ia menemukan sumber mata air yang jernih dan air terjun yang indah.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Puisi ini mengajarkan bahwa perjalanan yang penuh tantangan akan membawa keindahan di akhirnya. Mendaki gunung bisa diibaratkan sebagai perjalanan hidup—meski sulit, hasil akhirnya akan sepadan dengan usaha yang dilakukan. Selain itu, puisi ini juga mengajak pembaca untuk lebih mencintai dan menghargai keindahan alam.

Imaji

  • Imaji visual: Gambaran pohon cemara yang menjulang tinggi, air terjun yang indah, dan jalan berbatu yang licin.
  • Imaji pendengaran: Suara burung-burung yang bernyanyi di pagi hari.
  • Imaji perabaan: Udara pagi yang sejuk menyapa kulit, serta jalan yang terjal dan berbatu yang memberikan tantangan dalam perjalanan.

Majas

  • Personifikasi: "Udara sejuk menyapa pagi" memberikan kesan bahwa udara memiliki kehidupan dan dapat berinteraksi.
  • Metafora: "Jalan terjal aku daki" dapat diartikan bukan hanya secara harfiah, tetapi juga melambangkan tantangan dalam hidup.
Puisi "Mendaki Gunung Ungaran" karya Ammar Sae Azale menggambarkan keindahan alam dan perjuangan dalam mendaki gunung. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini menyampaikan pesan tentang semangat dan ketekunan dalam menghadapi tantangan, serta mengajak pembaca untuk lebih mencintai alam.

Ammar Sae Azale
Puisi: Mendaki Gunung Ungaran
Karya: Ammar Sae Azale

Biodata Ammar Sae Azale:
  • Ammar Sae Azale (sering disapa Ale) lahir pada tanggal 24 Oktober 2009 di Semarang.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Tuhan Sangat DekatTuhan terbaca dalam syahadatTertera dari ayat ke ayatTersebut dari juz pertama hingga tamatDialah Penguasa hari kiamatTuhan terpancar dari isyaratMenebar tanda-ta…
  • Parangtritisdi luar pondok kayangangerimis mulai kerap berjatuhankaudengarkah suara ombak di kejauhan?katamu: panggil aku perempuanSumber: Penyair Kamar (2017)Puisi: Parangtri…
  • Kwatrin buat KLR mengurai tabir kegelapan malam pun tiba ada suara cicit kelelawar di pepohonan tua di beranda bayanganmukah mengabut jua? risik angin, o, penyair ngungun se…
  • BANDA ACEH Yang masih kuingat tentang dirimu Adalah pahatan sejarah di batu Dalam goresan bisu Yang kuraba dengan rindu Ujung Bate, 8 Agustus 1986 …
  • Mistiktenggelam aku dalam alunan kalammuhanyut aku dalam arus pusaran kuasamutertawan aku dalam sihir pesonamumabuk aku, mabuk aku, dalam keindahanmu...2022Puisi: MistikKarya:…
  • Angin Ribut Pagi ini baliho-baliho porak-poranda ranting pohon akrab bersendawa bangun mendengkuri angkasa raya dan air yang menggenang d…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.