Puisi: Melodia (Karya Umbu Landu Paranggi)

Puisi "Melodia" karya Umbu Landu Paranggi menyampaikan pesan filosofis tentang pentingnya mengarungi kehidupan dengan semangat dan keteguhan hati, ...
Melodia

cintalah yang membuat diri betah untuk sesekali bertahan
karena sajak pun sanggup merangkum duka gelisah kehidupan
baiknya mengenal suara sendiri dalam mengarungi suara-suara luar sana
sewaktu-waktu mesti berjaga dan pergi, membawa langkah ke mana saja

karena kesetiaanlah maka jinak mata dan hati pengembara
dalam kamar berkisah, taruhan jerih memberi arti kehadirannya
membukakan diri, bergumul dan merayu hari-hari tergesa berlalu
meniup seluruh usia, mengitari jarak dalam gempuran waktu

takkan jemu-jemu napas bergelut di sini, dengan sunyi dan rindu menyanyi
dalam kerja berlumur suka duka, hikmah pengertian melipur damai
begitu berarti kertas-kertas di bawah bantal, penanggalan penuh coretan
selalu sepenanggungan, mengadu padaku dalam deras bujukan

rasa-rasanya padalah dengan dunia sendiri manis, bahagia sederhana
di ruang kecil papa, tapi bergelora hidup kehidupan dan berjiwa
kadang seperti terpencil, tapi gairah bersahaja harapan impian
yang teguh mengolah nasib dengan urat biru di dahi dan kedua tangan


Sumber:
"Persada Studi Klub dan Sajak-Sajak Presiden Malioboro" dalam Suara Pancaran Sastra: Himpunan Esai dan Kritik, Korrie Layun Rampan, Yayasan Arus Jakarta, 1984 (halaman 73).

Analisis Puisi:

Puisi "Melodia" karya Umbu Landu Paranggi adalah sebuah persembahan kepada kekuatan cinta, kesetiaan, dan kehidupan yang berarti. Dalam puisi ini, Paranggi menggambarkan betapa cinta dapat menjadi sumber kekuatan dan inspirasi dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan gelombang emosi dan tantangan.

Tema Sentral: Cinta, Kesetiaan, dan Kehidupan

Puisi ini mengangkat tema utama tentang cinta dan kesetiaan sebagai pendorong dalam menjalani kehidupan. Paranggi menegaskan bahwa cinta adalah yang membuat diri betah untuk bertahan dalam segala situasi. Dengan cinta, seseorang dapat merangkum duka dan gelisah kehidupan dalam sajak yang indah. Kesetiaan juga dipuja sebagai sifat yang membuat mata dan hati pengembara menjadi jinak, serta memberikan arti kehadiran dalam kamar berkisah kehidupan.

Gaya Bahasa dan Imaji

Paranggi menggunakan bahasa yang kaya dan metaforis untuk menggambarkan perjalanan kehidupan yang dipenuhi dengan suka dan duka. Dia menggunakan gambaran seperti "bergumul dan merayu hari-hari tergesa berlalu" untuk menggambarkan bagaimana seseorang berjuang dan merayu waktu yang terus berlalu dengan penuh semangat. Selain itu, dia juga menggunakan metafora "selalu sepenanggungan, mengadu padaku dalam deras bujukan" untuk menggambarkan hubungan yang erat antara individu dengan kehidupannya sendiri.

Makna Filosofis dan Refleksi Kehidupan

Melalui puisi ini, Paranggi mengajak pembaca untuk merenungkan makna cinta, kesetiaan, dan kehidupan itu sendiri. Dia menekankan pentingnya mengenal suara diri sendiri dalam mengarungi kehidupan, serta menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati seringkali ditemukan dalam kesederhanaan dan kesetiaan. Puisi ini juga mengingatkan pembaca untuk tetap bersemangat dan optimis dalam menghadapi segala rintangan dan tantangan yang mungkin muncul dalam perjalanan hidup.

Puisi "Melodia" karya Umbu Landu Paranggi adalah sebuah karya yang memuja kekuatan cinta, kesetiaan, dan kehidupan. Dengan bahasa yang indah dan metaforis, Paranggi berhasil menyampaikan pesan filosofis tentang pentingnya mengarungi kehidupan dengan semangat dan keteguhan hati, serta menemukan kebahagiaan sejati dalam kesederhanaan dan kesetiaan.

Umbu Landu Paranggi dan Emha Ainun Nadjib
Puisi: Melodia
Karya: Umbu Landu Paranggi

Biodata Umbu Landu Paranggi:
  • Umbu Landu Paranggi lahir pada tanggal 10 Agustus 1943 di Kananggar, Paberiwai, Sumba Timur.
  • Umbu Landu Paranggi meninggal dunia pada tanggal 6 April 2021, pukul 03.55 WITA, di RS Bali Mandara.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.