Puisi: Laut Membuatku Perkasa (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi "Laut Membuatku Perkasa" karya Isbedy Stiawan ZS adalah refleksi tentang hubungan manusia dengan alam dan Tuhan. Laut yang awalnya menjadi ...
Laut Membuatku Perkasa

lautlah yang membuatku perkasa
aku tundukkan  pulau demi pulau
ke lepas laut biru kapal menuju
ke tubuh-tubuh sepi kapal berlabuh

Tuhan mahaampuh! dikirim gelombang
besar supaya aku tahu mahabesar-Nya
dibolak-balik ombak, dikirim buih
ke tepi-tepi pantai untuk kami bermain
dengan keluarga. digoyang-goyang
gelombang, dibesarkan ombak
menerjang rumah dan menghanyutkan
kami dan mati!

mahabesar Tuhan! aku tak berdaya
dalam gumulan gelombang tinggi. Kapal
menghantam pantai: pecah. ombak
menerjang, kami hanyut: hilang

di tempat tak tercatat, kau jumpai aku
tak lagi punya ruh...

23 Desember 2018

Analisis Puisi:

Puisi "Laut Membuatku Perkasa" karya Isbedy Stiawan ZS menggambarkan hubungan antara manusia dan laut, yang awalnya memberi kekuatan tetapi pada akhirnya menunjukkan kedahsyatan alam yang tak dapat dilawan. Dengan bahasa yang lugas dan penuh makna, penyair menyampaikan refleksi tentang kebesaran Tuhan serta ketidakberdayaan manusia di hadapan kekuatan alam.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah kekuatan dan keterbatasan manusia di hadapan alam serta kebesaran Tuhan. Penyair mengisahkan bagaimana laut awalnya menjadi simbol kekuatan dan petualangan, tetapi kemudian berubah menjadi ancaman yang menunjukkan betapa kecilnya manusia dibandingkan dengan kekuasaan Tuhan.

Makna Tersirat

Puisi ini menyiratkan bahwa manusia sering merasa perkasa dan mampu menaklukkan alam, tetapi pada akhirnya tetap tunduk pada kekuasaan Tuhan. Laut, yang awalnya memberikan kekuatan dan kebebasan, justru menjadi pengingat akan keterbatasan manusia ketika gelombang besar datang dan menghancurkan segalanya.

Puisi ini bercerita tentang seorang tokoh yang merasa perkasa karena laut, menaklukkan pulau demi pulau, namun akhirnya dihadapkan pada kekuatan alam yang tak bisa dilawan. Gelombang besar datang, menghancurkan kapal, menghanyutkan kehidupan, dan mengingatkan bahwa manusia tidak memiliki kuasa penuh atas hidupnya.

Suasana dalam Puisi

Puisi ini menciptakan suasana heroik di awal, tetapi berubah menjadi tragis dan penuh kepasrahan. Ada rasa bangga dan percaya diri saat laut digambarkan sebagai sumber kekuatan, tetapi di bagian akhir, suasana berubah menjadi ketakutan dan kepasrahan saat manusia menghadapi amukan laut.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Pesan yang dapat diambil dari puisi ini adalah bahwa manusia harus sadar akan keterbatasannya dan tidak boleh sombong terhadap kekuatan alam. Laut bisa menjadi sahabat, tetapi juga bisa berubah menjadi musuh yang ganas. Pada akhirnya, manusia harus tunduk pada kebesaran Tuhan.

Imaji

  • Imaji visual → "kapal menghantam pantai: pecah," "ombak menerjang, kami hanyut: hilang" menciptakan gambaran kehancuran yang nyata.
  • Imaji perasaan → "mahabesar Tuhan! aku tak berdaya" menimbulkan rasa takut, takjub, dan kepasrahan terhadap kekuatan alam dan Tuhan.

Majas

  • Personifikasi → "lautlah yang membuatku perkasa" menggambarkan laut seolah memiliki kekuatan yang diberikan kepada manusia.
  • Repetisi → Kata "mahabesar Tuhan" diulang untuk menekankan kepasrahan dan ketakjuban terhadap kekuasaan-Nya.
  • Metafora → "dibolak-balik ombak, dikirim buih ke tepi-tepi pantai" menggambarkan bagaimana manusia dipermainkan oleh kekuatan laut yang tak terkendali.
Puisi "Laut Membuatku Perkasa" karya Isbedy Stiawan ZS adalah refleksi tentang hubungan manusia dengan alam dan Tuhan. Laut yang awalnya menjadi sumber kekuatan bagi manusia justru berbalik menunjukkan keperkasaannya, membuktikan bahwa manusia tetap makhluk yang lemah di hadapan kekuasaan Tuhan. Puisi ini mengajak pembaca untuk tidak sombong dan selalu mengingat bahwa alam dan Tuhan memiliki kekuatan yang jauh lebih besar daripada manusia.

Puisi Sepenuhnya
Puisi: Laut Membuatku Perkasa
Karya: Isbedy Stiawan ZS

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.