Puisi: Lagu Cinta (Karya Putu Wijaya)

Puisi "Lagu Cinta" karya Putu Wijaya bercerita tentang seseorang yang masih menyimpan perasaan cinta yang dalam terhadap kekasihnya. Ia merenungkan ..

Lagu Cinta


Kulihat malam begitu dalam
Dan angin berdesah bimbang
Aku pun tertegun sebelum melangkah
Masihkah kau simpan perasaan sayang
yang dahsyat dalam diriku

Kudengar senandung lamat-lamat
Begitu akrab dan kukenal
Seakan melempar ke masa silam
Ketika kita bertemu di ujung jalan
Saling membaca perasaan masing-masing
Dan setuju untuk sama-sama berjuang

Haruskah cinta berakhir sedih
Karena kita tak memilih

Tidak, kulihat nyala api masih membakar
Ketika kita terlena dan tubuh mengucap
Betapa dalam perasaan bertaut
Bahkan semakin bersatu ketika jalan tertutup

Dan akupun bertambah yakin
Tak ada yang mampu membunuh yang bertekad

Kulompati pagar dan menyelinap masuk
Berdiri didepan pintu memanggil namamu
Mengucap salam dan sebuah janji
Berikan aku kesempatan menyayangi

Kita telah bergetar disini
Tidak pernah berubah hanya lebih dewasa
Tinggal kamu siap membuka pintu
Tiba saatnya untuk berhenti ragu

1999

Analisis Puisi:

Puisi "Lagu Cinta" karya Putu Wijaya mengangkat tema tentang cinta yang tidak padam meskipun waktu berlalu. Ada unsur perjuangan dalam hubungan, keraguan, dan harapan untuk tetap bersama.

Makna Tersirat

Puisi ini menggambarkan sebuah hubungan yang pernah mengalami pasang surut. Ada keraguan dan tantangan dalam cinta, tetapi perasaan yang kuat tetap bertahan. Penyair menyiratkan bahwa cinta sejati tidak mudah hilang meski waktu berlalu, dan hanya keberanian untuk memilih serta membuka hati yang bisa menentukan kelanjutannya.

Penggunaan kata-kata seperti "kulihat nyala api masih membakar" menandakan bahwa perasaan cinta masih ada, hanya saja mungkin tertutup oleh keraguan atau keadaan yang sulit. Penyair juga menunjukkan bahwa dalam hubungan, keputusan dan tekad sangat penting untuk mempertahankan cinta.

Puisi ini bercerita tentang seseorang yang masih menyimpan perasaan cinta yang dalam terhadap kekasihnya. Ia merenungkan masa lalu ketika mereka pertama kali bertemu dan sama-sama berjuang. Ada pertanyaan apakah cinta mereka harus berakhir hanya karena mereka tidak memilih untuk bersama.

Di akhir puisi, penyair menegaskan bahwa cinta mereka tetap ada, hanya saja dibutuhkan keberanian untuk berhenti ragu dan membuka hati kembali.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini bernuansa melankolis dan penuh harapan. Ada perasaan rindu, keraguan, tetapi juga optimisme bahwa cinta bisa kembali jika kedua belah pihak berani memilih dan berjuang.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Puisi ini menyampaikan pesan bahwa cinta yang kuat tidak akan hilang begitu saja, tetapi perlu diperjuangkan. Keraguan dan ketakutan bisa menjadi penghalang dalam hubungan, tetapi jika seseorang benar-benar menginginkan cinta itu tetap hidup, ia harus berani mengambil keputusan dan membuka hati.

Imaji

Puisi ini menggunakan imaji yang menggambarkan suasana hati dan situasi cinta:
  • Imaji visual: "kulihat malam begitu dalam", memberikan gambaran suasana hati yang merenung di bawah langit malam.
  • Imaji auditif: "kudengar senandung lamat-lamat", menciptakan suasana nostalgia dengan suara yang membawa kenangan.
  • Imaji kinetik: "kulompati pagar dan menyelinap masuk", menggambarkan tekad dan usaha untuk kembali mendekati kekasihnya.

Majas

  • Metafora: "nyala api masih membakar", melambangkan cinta yang masih ada meskipun waktu berlalu.
  • Personifikasi: "angin berdesah bimbang", seolah-olah angin bisa merasa ragu seperti manusia.
  • Repetisi: "Masihkah kau simpan perasaan sayang", menunjukkan keraguan dan harapan yang berulang dalam diri penyair.
Puisi "Lagu Cinta" karya Putu Wijaya adalah refleksi mendalam tentang cinta yang tidak pudar meskipun waktu telah berlalu. Penyair menunjukkan bahwa cinta harus diperjuangkan, dan keraguan hanya akan menjadi penghalang jika tidak dihadapi. Dengan suasana melankolis tetapi optimistis, puisi ini mengajak pembaca untuk percaya bahwa cinta sejati tidak bisa dibunuh oleh waktu—hanya oleh ketidakberanian untuk memilih.

Putu Wijaya
Puisi: Lagu Cinta
Karya: Putu Wijaya

Biodata I Gusti Ngurah Putu Wijaya:
  • Putu Wijaya lahir pada tanggal 11 April 1944 di Tabanan, Bali.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Lagu CintaKulihat malam begitu dalamDan angin berdesah bimbangAku pun tertegun sebelum melangkahMasihkah kau simpan perasaan sayangyang dahsyat dalam dirikuKudengar senandung lamat…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.