Puisi: Korban (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Korban" karya Joko Pinurbo bercerita tentang sebuah peristiwa tragis di ranjang, tempat yang semestinya menjadi ruang paling pribadi dan ...
Korban

Darah berceceran di atas ranjang.
Jejak-jejak kaki pemburu membawa kami
tersesat di tengah hutan.

Siapakah korban yang telah terbantai
di malam yang begini tenang dan damai?

Terdengar jerit lengking perempuan yang terluka
dan gagak-gagak datang menjemput ajalnya.

Tapi perempuan anggun itu tiba-tiba muncul
dari balik kegelapan
dan dengan angkuh dilemparkannya
bangkai pemburu yang malang.

"Beginilah jika ada yang lancang mengusik
jagad mimpiku yang tenteram.
Hanya aku penguasa di wilayah ranjang."

1996

Sumber: Celana (1999)

Analisis Puisi:

Tema utama dalam puisi “Korban” adalah kuasa perempuan atas tubuh dan ruang pribadinya. Puisi ini berbicara tentang perlawanan perempuan terhadap ancaman yang mengusik ketenangan dirinya. Ada unsur kekerasan, ketegangan, serta perjuangan mempertahankan hak atas tubuh dan mimpi.

Makna Tersirat

Di balik kisah simbolis tentang ranjang, hutan, dan pemburu, puisi ini menyiratkan gugatan terhadap kekerasan seksual, patriarki, serta penguasaan atas tubuh perempuan. Perempuan dalam puisi ini tidak digambarkan sebagai korban pasif, melainkan sebagai sosok anggun yang berani melawan dan mempertahankan martabatnya.

Melalui metafora ranjang sebagai "jagad mimpi" yang tenteram, Joko Pinurbo mengingatkan bahwa setiap individu berhak memiliki ruang aman yang tidak boleh dilanggar oleh siapa pun. Pemburu, sebagai simbol pengganggu, dihukum sebagai bentuk perlawanan terhadap pelecehan.

Puisi ini bercerita tentang sebuah peristiwa tragis di ranjang, tempat yang semestinya menjadi ruang paling pribadi dan nyaman. Namun, ketenangan itu terusik oleh sosok pemburu yang masuk tanpa izin. Darah dan jerit perempuan terdengar, membangun ketegangan suasana.

Namun, alih-alih menjadi korban yang lemah, perempuan itu bangkit melawan, mengalahkan pemburu, dan dengan angkuh melemparkan jasadnya. Di akhir, perempuan itu menyatakan bahwa dialah satu-satunya penguasa di wilayah ranjangnya.

Suasana dalam Puisi

Suasana puisi ini mencekam, tegang, sekaligus penuh kekuatan. Ada nuansa horor malam, suara jerit kesakitan, hingga gagak-gagak yang datang sebagai tanda kematian. Namun, di balik suasana kelam itu, ada aura kemenangan dan kebanggaan perempuan yang berhasil mempertahankan kedaulatan dirinya.

Amanat / Pesan yang Disampaikan Puisi

Puisi ini mengirimkan pesan kuat bahwa tubuh dan ruang privat seseorang adalah wilayah sakral yang tidak boleh dilanggar oleh siapa pun. Jika ada yang lancang mengusik atau merenggutnya secara paksa, maka perlawanan adalah hak yang sah.

Selain itu, puisi ini juga menyuarakan bahwa perempuan bukanlah sosok lemah yang mudah ditaklukkan. Mereka bisa berdiri sendiri sebagai penguasa atas tubuh dan hidupnya.

Imaji

Joko Pinurbo menghadirkan imaji yang kuat melalui:
  • Darah berceceran di ranjang, membentuk visual kekerasan yang mengusik.
  • Jejak kaki pemburu di hutan, menghadirkan bayangan pengejaran dan ancaman.
  • Jerit lengking perempuan dan gagak yang datang, menciptakan suasana horor dan kematian.
  • Perempuan anggun yang muncul dari balik kegelapan, menghadirkan imaji kemenangan yang dramatis.

Majas

Beberapa majas yang dapat ditemukan:
  • Metafora: Ranjang sebagai simbol ruang pribadi, hutan sebagai simbol ketakutan atau ketidaktahuan.
  • Personifikasi: Jagad mimpi yang tenteram, seolah-olah mimpi memiliki dunia sendiri.
  • Hiperbola: Darah berceceran dan jerit lengking yang dramatis memperkuat ketegangan.
  • Simbolisme: Gagak sebagai simbol kematian, perempuan anggun sebagai simbol kekuatan.
Puisi “Korban” karya Joko Pinurbo adalah puisi yang mengangkat tema perlawanan perempuan terhadap ancaman atas tubuh dan ruang pribadinya. Melalui simbol-simbol yang kaya makna, puisi ini menyuarakan pentingnya kedaulatan tubuh, serta menggambarkan perempuan sebagai sosok berdaya yang mampu melawan kekerasan.

Dengan bahasa khas Joko Pinurbo yang sederhana tapi tajam, puisi ini menjadi refleksi tentang kekuasaan, perlawanan, dan martabat perempuan dalam menghadapi kekerasan berbasis gender.

"Puisi: Korban (Karya Joko Pinurbo)"
Puisi: Korban
Karya: Joko Pinurbo

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.