Analisis Puisi:
Puisi "Hilang di Dalam Peta" karya Isbedy Stiawan ZS adalah sebuah refleksi tentang kehilangan dan ketidakterjangkauan seseorang yang dulu pernah dekat. Meskipun singkat, puisi ini sarat dengan makna mendalam yang menggambarkan kekecewaan dan perasaan kehilangan akibat janji yang tak ditepati atau hubungan yang perlahan memudar seiring waktu.
Tema
Puisi ini mengangkat tema kehilangan dan keterasingan dalam hubungan. Ada perasaan ditinggalkan oleh seseorang yang dulu pernah berjanji, namun kini menghilang tanpa jejak.
Makna Tersirat
Makna tersirat dalam puisi ini adalah bahwa waktu dapat mengubah segalanya, termasuk hubungan antar manusia. Janji yang dulu pernah terucap kini terasa hampa, karena orang yang mengucapkannya telah pergi atau berubah. Peta dalam puisi ini melambangkan petunjuk atau harapan, tetapi ternyata tidak bisa lagi digunakan untuk menemukan sosok yang telah menghilang.
Puisi ini bercerita tentang seseorang yang merasa kehilangan dan kecewa. Ia menagih janji yang dulu pernah diucapkan, tetapi kini orang yang berjanji telah menghilang dalam alur waktu, menjadi sesuatu yang tak lagi bisa dijangkau.
Suasana dalam Puisi
Puisi ini menghadirkan suasana kesedihan dan keterasingan. Ada perasaan duka karena kehilangan seseorang yang dulu berarti, namun kini terasa asing dan jauh.
Amanat / Pesan yang Disampaikan
Pesan yang tersirat dalam puisi ini adalah bahwa waktu bisa mengubah segalanya, termasuk hubungan dan janji yang pernah dibuat. Manusia harus siap menghadapi perubahan dan menerima kenyataan bahwa tidak semua orang akan tetap berada di sisi kita selamanya.
Imaji
- Imaji pendengaran → "aku hanya menagih ucap" menggambarkan suara janji yang dulu pernah terdengar tetapi kini tak bisa dikembalikan.
- Imaji visual → "hilang di dalam peta waktu" menciptakan gambaran seseorang yang menghilang, seolah-olah tidak bisa ditemukan lagi meskipun ada petunjuk.
Majas
- Metafora → "hilang di dalam peta waktu" menggambarkan seseorang yang sudah tidak bisa ditemukan atau dijangkau lagi, baik secara fisik maupun emosional.
- Personifikasi → "sekata mancur darimu" seolah-olah kata-kata bisa mengalir seperti air mancur, tetapi kini tak lagi hadir.
Puisi "Hilang di Dalam Peta" karya Isbedy Stiawan ZS adalah refleksi tentang kehilangan seseorang yang dulu pernah dekat. Penyair menggambarkan bagaimana janji yang dulu diucapkan kini terasa hampa karena orang yang berjanji telah pergi atau berubah. Dengan bahasa yang sederhana namun puitis, puisi ini mengingatkan kita bahwa waktu dapat mengubah hubungan dan membawa seseorang menjauh, hingga akhirnya benar-benar hilang dalam kehidupan kita.