Puisi: Harimau (Karya Joko Pinurbo)

Puisi “Harimau” bercerita tentang seorang penyair yang berusaha memasuki relung kata, ingin berdialog dengan makna-makna di baliknya, namun justru ...
Harimau

Aku masuk ke relung kata, mau bertemu
dengan bermacam-macam arwah kata,
malah harimau kata yang kujumpa.
Kuasah pena, kutikam lehernya.
Harimauku terluka parah,
penaku nyaris patah.

2006

Sumber: Kepada Cium (2007)

Analisis Puisi:

Puisi “Harimau” mengangkat tema tentang perjuangan seorang penyair dalam menemukan dan menaklukkan kata-kata. Puisi ini menggambarkan bagaimana proses kreatif menulis puisi sering kali diwarnai dengan pergulatan batin yang sengit.

Makna Tersirat

Makna tersirat dalam puisi ini adalah bahwa menulis puisi bukanlah proses yang mudah dan sederhana. Dalam setiap kata yang dituliskan, ada pertarungan batin antara keinginan menyampaikan makna dan kegagalan menemukan bentuk yang tepat. “Harimau kata” melambangkan kata-kata liar yang sulit dijinakkan, yang harus ditaklukkan oleh penyair dengan senjata berupa pena.

Puisi ini bercerita tentang seorang penyair yang berusaha memasuki relung kata, ingin berdialog dengan makna-makna di baliknya, namun justru dihadapkan pada kesulitan besar dalam mengendalikan kata-kata itu sendiri. Penyair seperti bertarung melawan harimau kata, simbol dari kekuatan bahasa yang liar, yang kadang melawan kehendak si penulis.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini terasa tegang, intens, dan penuh perjuangan. Ada kesan pergulatan kreatif yang keras, seolah-olah menulis adalah pertarungan hidup-mati antara penyair dan bahasanya sendiri.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Pesan yang disampaikan puisi ini adalah:
  • Menulis adalah proses perjuangan yang tidak mudah, tetapi harus dihadapi dengan keberanian dan ketekunan.
  • Kata-kata bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga kekuatan yang harus ditundukkan agar bisa menyampaikan makna yang diinginkan.
  • Penyair harus siap berhadapan dengan tantangan batin dalam setiap karyanya.

Imaji

Beberapa imaji yang muncul dalam puisi ini:
  • Imaji visual: “kutikam lehernya” menghadirkan gambaran perlawanan fisik yang dramatis.
  • Imaji perasaan: ketegangan, ketakutan, dan keberanian saat menghadapi “harimau kata”.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini:
  • Metafora: “harimau kata” sebagai simbol kata-kata yang liar dan sulit dikendalikan.
  • Personifikasi: kata-kata digambarkan memiliki arwah, seolah hidup dan bergerak sendiri.
  • Hiperbola: pertarungan antara penyair dan kata-kata digambarkan seperti pertempuran hidup dan mati.

Puisi: Harimau
Puisi: Harimau
Karya: Joko Pinurbo

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.