Puisi: Gaun Tidur (Karya Joko Pinurbo)

Puisi “Gaun Tidur” bercerita tentang seseorang yang merasakan kerinduan begitu dalam terhadap seseorang yang sangat dicintai. Kerinduan itu hadir ...
Gaun Tidur

Gaun tidurku menyembunyikanmu.
Seperti doa yang ganas,
kau merasuk ke panas darahku.
Gaun tidurku basah olehmu.

2007

Analisis Puisi:

Puisi “Gaun Tidur” mengusung tema tentang kerinduan, hasrat, dan hubungan intim yang menyimpan kedalaman emosional. Melalui simbol gaun tidur, puisi ini mengeksplorasi perpaduan antara kerinduan spiritual dan gairah fisik.

Makna Tersirat

Di balik baris-barisnya yang singkat dan padat, tersirat makna tentang kerinduan yang membara dan hadirnya sosok yang begitu melekat dalam pikiran dan tubuh, bahkan hingga menyusup ke dalam tidur. Gaun tidur yang basah bukan sekadar gambaran fisik, tetapi juga metafora tentang kerapuhan dan kepasrahan atas hasrat dan kenangan yang tidak bisa dikendalikan.

Puisi ini menyiratkan bahwa cinta, hasrat, dan doa terkadang bercampur menjadi satu. Sosok yang dirindukan tidak hanya hadir sebagai kenangan manis, tetapi juga sebagai doa yang mencengkram, yang ganas dan tak terelakkan, menyelinap ke dalam tubuh dan mimpi.

Puisi ini bercerita tentang seseorang yang merasakan kerinduan begitu dalam terhadap seseorang yang sangat dicintai. Kerinduan itu hadir bahkan dalam balutan gaun tidur yang dikenakan. Sosok yang dirindukan menyusup masuk ke dalam tubuh, mengalir bersama darah, dan meninggalkan jejak berupa basah yang metaforis.

Kehadiran sosok tersebut tidak sekadar fisik, tetapi juga spiritual. Ia hadir seperti doa yang tidak bisa ditolak, menguasai tubuh dan pikiran.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini terasa intim, panas, dan penuh gairah yang bercampur dengan kesedihan samar. Ada nuansa sunyi yang dipenuhi desir hasrat dan kerinduan mendalam, menciptakan atmosfer yang personal dan sensual.

Amanat / Pesan yang Disampaikan Puisi

Pesan yang dapat diambil dari puisi ini adalah bahwa kerinduan mendalam terhadap seseorang bisa menyelinap ke dalam setiap aspek kehidupan, bahkan dalam tidur dan pakaian yang kita kenakan. Cinta dan hasrat yang begitu kuat tidak bisa dibendung, bahkan bisa menjelma menjadi doa yang liar, menguasai pikiran dan tubuh.

Imaji

Puisi ini membangun imaji yang sangat kuat dan sensual, di antaranya:
  • Gaun tidur yang menyembunyikan sosok seseorang — menciptakan gambaran keintiman yang penuh rahasia.
  • Doa yang ganas merasuk ke darah — menghadirkan imaji spiritual yang liar.
  • Gaun tidur yang basah — membentuk visual sensual yang sarat makna, antara hasrat, keringat, dan kerinduan.

Majas

Beberapa majas yang muncul dalam puisi ini:
  • Personifikasi: Doa digambarkan sebagai sesuatu yang ganas, bisa merasuk ke dalam tubuh.
  • Metafora: Gaun tidur yang basah menjadi metafora atas pertemuan antara hasrat, cinta, dan kenangan.
  • Hiperbola: Sosok yang dirindukan digambarkan merasuk sampai ke panas darah, menunjukkan betapa kuatnya pengaruh sosok tersebut.
Puisi “Gaun Tidur” karya Joko Pinurbo adalah puisi pendek yang penuh makna tersembunyi. Melalui simbol sederhana seperti gaun tidur, puisi ini mengajak pembaca menyelami kerinduan yang menyusup hingga ke mimpi, menyatu dengan tubuh dan doa. Di tangan Joko Pinurbo, bahasa yang sederhana mampu mengemas hasrat, cinta, dan spiritualitas menjadi satu kesatuan puitik yang padat dan menggugah.

"Puisi: Gaun Tidur (Karya Joko Pinurbo)"
Puisi: Gaun Tidur
Karya: Joko Pinurbo

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Toilet (1) Ia mencintai toilet lebih dari bagian-bagian lain rumahnya. Ruang tamu boleh kelihatan suram, ruang tidur boleh sedikit berantakan, ruang keluarga boleh agak acak…
  • Malam Pertama Malam pertama tidur bersamamu, aku terkenang saat-saat manis bersama ibuku ketika dengan lembut dan jenaka ia mengajariku mandi dan memakai celana hingga kuras…
  • Perjamuan Petang Dua puluh tahun yang lalu ia dilepas ayahnya di gerbang depan rumahnya. "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Jangan pulang sebelum benar-benar jadi orang." …
  • Perahu : Y.B.M. Air danau makin meninggi. Entah sudah berapa desa tenggelam di sini. Setelah sembahyang dan menghitung cahaya lampu di kejauhan, pada tengah malam ia me…
  • Pacar Senja Senja mengajak pacarnya duduk-duduk di pantai. Pantai sudah sepi dan tak ada yang peduli. Pacar senja sangat pendiam: ia senyum-senyum saja mendengarkan guraua…
  • Kamus Kecil Saya dibesarkan oleh bahasa Indonesia yang pintar dan lucu Walau kadang rumit dan membingungkan Ia mengajari saya cara mengarang …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.