Puisi: Anak-Anak yang Berubah (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Anak-Anak yang Berubah" karya Diah Hadaning menggambarkan transformasi anak-anak dalam menghadapi dunia modern yang penuh dengan pengaruh ...
Anak-Anak yang Berubah

Anak-anak telah tumbuh
oleh rabuk kimiawi
Anak-anak telah pintar bilang
tidak dari advertensi
Siang malam layar kaca
menyita akalnya
menyita harmoni jiwa
Anak-anak menyanyi dengan
bahasa tak tereja
bahasa tak dikenal nenek-neneknya
Anak-anak tak lagi suka bicara
tak lagi suka diinterupsi
Lidahnya, hasratnya, akalnya
telah dirampas tabung beradiasi
Aku telah lama kehilangan mereka
keluh seorang perempuan sederhana
Aku ingin senyum mereka kembali tulus
menyapa dekat wajahku
sedang apa ibu
Tapi mereka bahkan tak peduli ketika
kupanggil namanya lembut sekali
Seorang perempuan sederhana menangisi
perubahan anak-anaknya.

1994

Analisis Puisi:

Puisi "Anak-Anak yang Berubah" karya Diah Hadaning adalah sebuah karya yang mendalam dan penuh dengan perasaan keprihatinan terhadap dampak perubahan sosial dan teknologi terhadap anak-anak. Melalui bahasa yang lugas dan simbolik, penyair menggambarkan transformasi anak-anak dalam menghadapi dunia modern yang penuh dengan pengaruh dari media dan teknologi.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini memiliki struktur bebas dengan penggunaan bahasa yang langsung dan jelas. Diah Hadaning menggunakan bahasa yang sederhana namun kaya akan makna simbolik, menciptakan nuansa keprihatinan dan refleksi yang dalam.
  • Bahasa Langsung: Penggunaan bahasa yang langsung membantu menyampaikan pesan dengan jelas tentang perubahan yang terjadi pada anak-anak.
  • Bahasa Simbolik: Kata-kata seperti "rabuk kimiawi," "layar kaca," dan "tabung beradiasi" adalah simbol dari teknologi dan media yang mempengaruhi kehidupan anak-anak.

Tema dan Makna

Puisi ini mengeksplorasi beberapa tema utama, yaitu perubahan sosial, dampak teknologi, dan perasaan kehilangan.
  • Perubahan Sosial dan Teknologi: Tema utama dalam puisi ini adalah bagaimana teknologi dan media mempengaruhi anak-anak. Anak-anak digambarkan sebagai telah "tumbuh oleh rabuk kimiawi," menunjukkan dampak dari teknologi terhadap perkembangan mereka.
  • Dampak Teknologi: Penyair menggambarkan bagaimana siang malam layar kaca menyita akal dan harmoni jiwa anak-anak, mencerminkan kecanduan teknologi yang mengubah cara mereka berinteraksi dan memahami dunia.
  • Perasaan Kehilangan: Perasaan kehilangan tercermin dalam pengakuan seorang ibu yang merindukan senyum tulus anak-anaknya, yang semakin sulit untuk dipahami dan diajak berinteraksi.

Simbolisme dan Imaji

  • Rabuk Kimiawi dan Layar Kaca: Ini adalah simbol dari teknologi modern dan media yang mempengaruhi pola pikir dan perilaku anak-anak.
  • Bahasa Tak Tereja: Ini menggambarkan perbedaan komunikasi antara generasi, di mana bahasa anak-anak telah berubah dan bahkan sulit dimengerti oleh generasi sebelumnya.
  • Tabung Beradiasi: Ini melambangkan kontrol dan pengaruh teknologi terhadap akal dan hasrat anak-anak, menggambarkan bagaimana teknologi memiliki dampak yang kuat dan sering kali negatif.

Pesan Moral

Puisi ini menyampaikan pesan tentang pentingnya memahami dan mengendalikan pengaruh teknologi pada anak-anak. Penyair mengingatkan pembaca tentang tanggung jawab untuk menjaga harmoni dalam kehidupan anak-anak, agar mereka tetap bisa tumbuh dengan tulus dan bahagia.

Puisi "Anak-Anak yang Berubah" adalah puisi yang penuh dengan keprihatinan dan refleksi mengenai dampak teknologi terhadap perkembangan anak-anak. Diah Hadaning berhasil menyampaikan pesan ini dengan menggunakan bahasa yang kuat dan simbolik. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang perubahan sosial yang terjadi dan bagaimana kita dapat menjaga keseimbangan antara perkembangan teknologi dan kesejahteraan anak-anak.

Puisi: Anak-Anak yang Berubah
Puisi: Anak-Anak yang Berubah
Karya: Diah Hadaning

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.