Puisi: Tanpa Celana Aku Datang Menjemputmu (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Tanpa Celana Aku Datang Menjemputmu" Karya Joko Pinurbo mengangkat tema nostalgia, perjalanan waktu, dan hubungan antara dua individu yang ...
Tanpa Celana Aku Datang Menjemputmu
untuk Wibi

Empat puluh tahun yang lampau kutinggalkan kau
di kamar mandi, dan aku pun pergi merantau
di saat kau masih hijau.
Kau menangis: "Pergilah kau, kembalilah kau!"

Kini, tanpa celana, aku datang menjemputmu
di kamar mandi yang bertahun-tahun mengasuhmu.
Seperti pernah kaukatakan dalam suratmu:
"Jemputlah aku malam Minggu,
bawakan aku celana baru."

Di kamar mandi yang remang-remang itu
kau masih suntuk membaca buku.
Kaulepas kaca-matamu dan kau terpana
melihatku tanpa celana. Sebab celanaku tinggal satu
dan seluruhnya kurelakan untukmu.
"Hore, aku punya celana baru!" kau berseru.
Kupeluk tubuhmu yang penuh goresan waktu.

2002

Sumber: Baju Bulan (2013)

Analisis Puisi:

Puisi "Tanpa Celana Aku Datang Menjemputmu" Karya Joko Pinurbo mengangkat tema nostalgia, perjalanan waktu, dan hubungan antara dua individu yang memiliki kenangan bersama.

Makna Tersirat

Makna tersirat dalam puisi ini berkaitan dengan perpisahan dan pertemuan kembali yang dipenuhi dengan perasaan haru dan refleksi atas perjalanan hidup. Metafora "tanpa celana" dapat diartikan sebagai simbol ketulusan dan keterbukaan dalam menghadapi seseorang dari masa lalu.

Puisi ini bercerita tentang seorang tokoh yang meninggalkan seseorang di masa lalu, kemudian kembali setelah bertahun-tahun untuk menjemputnya. Kamar mandi menjadi tempat kenangan yang berulang, mengisyaratkan bahwa waktu telah berlalu, namun kenangan tetap melekat.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini menggambarkan nostalgia yang mendalam, haru, sekaligus kehangatan dalam reuni setelah sekian lama berpisah.

Amanat / Pesan yang Disampaikan Puisi

Pesan dalam puisi ini mengajarkan tentang makna kesetiaan terhadap kenangan, perjalanan hidup, serta bagaimana manusia selalu membawa masa lalunya dalam kehidupannya yang sekarang.

Imaji

Imaji dalam puisi ini sangat kuat dengan penggunaan elemen-elemen visual seperti "tanpa celana", "kamar mandi yang remang-remang", dan "tubuh penuh goresan waktu" yang menggambarkan perasaan kehilangan dan penerimaan.

Majas

Puisi ini menggunakan majas metafora, seperti "tanpa celana" yang tidak hanya berarti secara harfiah, tetapi juga simbolik tentang kejujuran dan keterbukaan. Selain itu, ada personifikasi dalam "kamar mandi yang bertahun-tahun mengasuhmu" yang memberikan kesan bahwa tempat tersebut memiliki peran dalam kehidupan tokoh.

Puisi: Tanpa Celana Aku Datang Menjemputmu
Puisi: Tanpa Celana Aku Datang Menjemputmu
Karya: Joko Pinurbo

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Litani Terima Kasih Hati hujan yang menenangkan Terima kasih Mata malam yang meneduhkan Terima kasih Bibir kopi yang menghangatkan Terima…
  • M Setiap akhir pekan ibu menghidangkan sayur asem dan kue apem agar kami pandai mingkem dan terbebas dari durjana cangkem. Ibumu adalah g…
  • Lubang Kopi Jam tiga pagi Waktu Indonesia Bagian Kopi lampu tidur di matanya menyala kembali. Hujan tinggal bekas dan kopi sudah menjadi miras. Ia sedang jatuh…
  • Jalan Tuhan Ada sebuah kampung yang tersohor di seluruh penjuru kota karena jalan yang melintasinya diberi nama Jalan Tuhan. Jika kau naik ojek, bilang saja mau …
  • Suwung Kepalaku rumah sakit jiwa yang kesepian ditinggal penghuninya mudik liburan. 2014Sumber: Buku Latihan Tidur (2017)Analisis Puisi:Puisi "Suwung" karya Joko Pinur…
  • Pada Suatu Guru Bahasa Indonesia saya pernah berkata, "Kiamat tak akan ada selama kau masih dapat mengucapkan pada suatu hari atau pada suat…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.