Puisi: Tanah Air (Karya Kirdjomuljo)

Puisi "Tanah Air" mengeksplorasi tema cinta dan identitas nasional dengan indah. Kirdjomuljo berhasil menggambarkan rasa kebanggaan terhadap ....
Tanah Air

Siapa hendak kusebutnya
Kini jelas berlinang di mata puisiku
Kenyataan dan impiannya menatapku
Betapa indahnya, betapa jelita

Siapa hendak kusebutnya
Kini jelas berlinang dalam ucapanku
Kebenaran kebangsaanku dan kemanusiaannya
Menatapku mendesak aku berdiri kuat

Sebelah ragaku daratnya
Sebelah tubuhku lautnya
Sebelah jiwaku kenyataan
Sebelah jiwaku impiannya

Siapa hendak kusebutnya
Kini jelas berlinang dalam adaku
Terimalah tanganku, hatiku dan jiwaku
Telah kuterima adamu seluruhnya

Sumber: Lembah Pualam (1967)

Analisis Puisi:

Puisi "Tanah Air" karya Kirdjomuljo merangkum sentimen cinta dan kebanggaan terhadap tanah air.

Cinta pada Tanah Air: Puisi ini menggambarkan rasa cinta yang mendalam terhadap tanah air. Penyair dengan jelas menyampaikan perasaan cintanya melalui kata-kata yang penuh emosi dan penuh warna.

Kenyataan dan Impian: Ada dualitas antara kenyataan dan impian dalam puisi. Penyair mencerminkan keadaan aktual negara (kenyataan) sekaligus menciptakan citra keindahan dan harapan masa depan (impian).

Kebangsaan dan Kemanusiaan: Puisi menyoroti nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan. Menatap kebenaran tentang kebangsaan dan mengakui pentingnya nilai-nilai kemanusiaan yang melibatkan semua warga negara.

Hubungan dengan Alam: Metafora menggunakan unsur alam, seperti darat dan laut, memberikan dimensi ekstra pada puisi. Ini mungkin merujuk pada kekayaan alam Indonesia yang menyatukan dan melimpahkan keberagaman.

Sebelah Ragaku, Sebelah Jiwaku: Pernyataan ini mencerminkan hubungan erat antara individu dengan tanah airnya. Tanah air bukan hanya tempat fisik, tetapi juga bagian integral dari identitas dan jiwa seseorang.

Desakan Berdiri Kuat: Puisi menyiratkan desakan untuk berdiri kuat, menegakkan kebenaran, dan menghadapi tantangan yang mungkin dihadapi oleh tanah air. Ini adalah panggilan untuk bersatu dan berkontribusi pada perbaikan keadaan.

Penerimaan Adamu: Pernyataan akhir menunjukkan kesediaan penyair untuk menerima sesama manusia dengan sepenuh hati. Ini dapat diartikan sebagai ajakan untuk bersatu dan bekerja sama untuk membangun kehidupan yang lebih baik.

Kata-Kata Berkesan: Puisi ini memilih kata-kata dengan hati-hati untuk memberikan kesan yang mendalam. Frasa seperti "kenyataan dan impiannya," "daratnya dan lautnya," serta "hatiku dan jiwaku" memperkuat makna dan keindahan puisi.

Gaya Bahasa: Gaya bahasa yang digunakan cukup sederhana namun kaya akan makna. Pilihan kata-kata dan penggunaan imaji memberikan warna dan nuansa emosional pada puisi.

Puisi "Tanah Air" mengeksplorasi tema cinta dan identitas nasional dengan indah. Kirdjomuljo berhasil menggambarkan rasa kebanggaan terhadap Indonesia, menyelipkan harapan masa depan, dan menyerukan persatuan. Puisi ini menjadi perwakilan sentimen patriotisme dan cinta pada tanah air.

Kirdjomuljo
Puisi: Tanah Air
Karya: Kirdjomuljo
Biodata Kirdjomuljo:
  • Edjaan Tempo Doeloe: Kirdjomuljo
  • Ejaan yang Disempurnakan: Kirjomulyo
  • Kirdjomuljo lahir pada tanggal 1 Januari 1930 di Yogyakarta.
  • Kirdjomuljo meninggal dunia pada tanggal 19 Januari 2000 di Yogyakarta.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Pembuat Nisan (I) Sekali setahun aku bertanya begitu dia yakin kematian akan selalu tiba begitu dia percaya kematian selalu berpinta Dirautnya batu-batu berhari-hari dala…
  • Angin Pagi (1) Yang pertama kuingat dan terakhir kulupakan adalah kau Ibu Berkali kubuat dosa dan noda tidak kuterima selain cinta dan air mata Berkali ku menatap kerut …
  • Menanti Kilatan Bulan Pengalaman seorang pelukis dalam sel tahanan Dalam kegelapan mata hendak lebih terang Dalam kepisahan cinta hendak lebih dalam Malam itu Bayangan bu…
  • Jalan Ubud Begitu ia menyimpan rahasia hijau memberat sunyi mendalam Begitu ia menyimpan peristiwa antara hati dan bunga antara benar dan dahaga Dahaga ak…
  • Di Tanganmu Kepada siapa akhirnya berjuta hati menatap Kepada mereka yang bersedia berbagi hati kepadanya Kepada siapa akhirnya suara menguap Kepada mereka yang bersedia su…
  • Untuk Sidik Air mata dalam hatimu dapatkah kautahan Bila ia hendak menetes karena satu hal Dan gairah yang membakar usiamu menggeliat Ajal akan tiba. Tetapi kedua mereka? …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.