Puisi: Syair Si Anak Malam (Karya Agit Yogi Subandi)

Puisi "Syair Si Anak Malam" karya Agit Yogi Subandi adalah refleksi dari perjuangan seseorang dalam mencari jalan di tengah kegelapan, baik secara ...
Syair Si Anak Malam

Sesatlah aku di dalam hutan
belantara tiada bertuan
di mana selatan di mana utara
tak terlihat juga ke mana arahnya

julukku si anak malam
suluhku kunang-kunang
terang tiada bersalam
tubuhku seperti terbuang

jalan hutan setapak jalan
namun sayang berujung ngarai sungai
siapa pendahulu perintis hutan
harimau di dadaku menyeringai.

bagimu tuan penjaga alam
haruskah aku tersesat di saat malam
tunjukkanlah jalan agar tak muram
agar lepas julukan si anak malam.

Kotabumi, Januari 2012

Analisis Puisi:

Puisi "Syair Si Anak Malam" karya Agit Yogi Subandi adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjalanan seorang tokoh yang tersesat dalam belantara malam. Dengan gaya bahasa yang penuh metafora dan simbolisme, puisi ini menghadirkan refleksi mendalam tentang pencarian arah dan makna hidup.

Tema

Puisi ini mengangkat tema tentang pencarian jati diri dan kebingungan dalam menghadapi kehidupan. Tokoh dalam puisi merasa tersesat, baik secara fisik maupun batin, yang mencerminkan pencarian makna dalam kehidupan yang penuh ketidakpastian.

Makna Tersirat

Makna tersirat dalam puisi ini menggambarkan perjuangan seseorang dalam mencari arah hidup di tengah ketidakpastian. Kondisi tersesat di dalam hutan dapat diinterpretasikan sebagai metafora dari pencarian jati diri, di mana seseorang berusaha menemukan jalan yang benar di tengah tantangan yang ada.

Puisi ini bercerita tentang seseorang yang tersesat di dalam hutan pada malam hari. Ia tidak tahu ke mana harus melangkah dan hanya ditemani cahaya kunang-kunang yang redup. Tokoh dalam puisi ini mencari petunjuk untuk keluar dari kebingungannya dan berharap ada yang menunjukkan jalan agar ia tidak terus menyandang julukan "si anak malam."

Amanat/Pesan yang Disampaikan

Puisi ini menyampaikan pesan tentang pentingnya mencari arah dalam hidup dan tidak menyerah pada keadaan. Walaupun seseorang bisa merasa tersesat, selalu ada harapan untuk menemukan jalan keluar dengan usaha dan pertolongan dari pihak lain.

Imaji

Puisi ini menghadirkan imaji yang kuat, seperti gambaran "suluhku kunang-kunang," yang memberikan kesan visual tentang kegelapan malam yang hanya diterangi cahaya kecil. Begitu pula dengan "harimau di dadaku menyeringai," yang menciptakan kesan ketegangan dan keberanian.

Majas

Puisi ini menggunakan berbagai majas, seperti:
  • Majas Metafora, terlihat dalam frasa "harimau di dadaku menyeringai" yang menggambarkan keberanian atau ketegangan yang dirasakan oleh tokoh.
  • Majas Personifikasi, seperti pada "terang tiada bersalam", di mana cahaya digambarkan seolah memiliki sifat manusia.
  • Majas Alegori, karena keseluruhan puisi ini dapat diartikan sebagai perjalanan batin seseorang dalam mencari arah hidup.
Puisi "Syair Si Anak Malam" karya Agit Yogi Subandi adalah refleksi dari perjuangan seseorang dalam mencari jalan di tengah kegelapan, baik secara harfiah maupun simbolis. Dengan penggunaan bahasa yang kaya akan imaji dan majas, puisi ini menghadirkan pesan mendalam tentang pencarian jati diri dan harapan untuk menemukan arah hidup yang lebih jelas.

Sepenuhnya Puisi
Puisi: Syair Si Anak Malam
Karya: Agit Yogi Subandi

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.