Puisi: Sungai Kecil (Karya D. Zawawi Imron)

Puisi "Sungai Kecil" karya D. Zawawi Imron adalah sebuah karya yang penuh dengan rasa kagum terhadap alam, serta menyiratkan makna yang ....
Sungai Kecil

Sungai kecil, sungai kecil! Di manakah engkau telah kulihat?
Antara Cirebon dan Purwakarta atau hanya dalam mimpi?
Di atasmu batu-batu kecil sekeras rinduku dan di tepimu daun-
daun bergoyang menaburkan sesuatu yang kuminta dalam doaku.

Sungai kecil, sungai kecil! Terangkanlah kepadaku, di manakah
negeri asalmu?
Di atasmu akan kupasang jembatan bambu agar para petani
mudah melintasimu dan akan kubersihkan lubukmu agar
para perampok yang mandi merasakan juga sejuk airmu.

Sungai kecil, sungai kecil! Mengalirlah terus ke rongga jantungku
dan kalau kau payah, istirahatlah ke dalam tidurku! Kau yang
jelita kutembangkan buat kekasihku.

1980

Sumber: Bulan Tertusuk Lalang (1982)

Analisis Puisi:

Puisi "Sungai Kecil" karya D. Zawawi Imron adalah sebuah karya yang penuh dengan rasa kagum terhadap alam, serta menyiratkan makna yang lebih mendalam.

Hubungan dengan Alam: Puisi ini menciptakan hubungan yang erat antara manusia dan alam, khususnya sungai. Penyair mengungkapkan perasaan kagum dan kerinduannya terhadap sungai kecil ini, yang dianggap sebagai bagian dari identitas dan keberadaan alam yang ditemui sepanjang hidupnya. Ini menciptakan suasana yang kuat dan membumi dalam puisi.

Identitas Lokal: Puisi ini mengangkat identitas dan keberadaan lokal. Penyair dengan rasa ingin tahu mencari tahu tentang asal usul sungai kecil ini dan apakah ia telah melihat sungai tersebut di tempat-tempat tertentu antara Cirebon dan Purwakarta. Identitas sungai ini menarik perhatian penyair dan menjadi bagian dari pemikiran dan identitasnya.

Simbolisme: Puisi ini menggunakan sungai kecil sebagai simbol untuk berbagai hal. Sungai kecil bisa melambangkan kehidupan, perjalanan, dan misteri. Penyair ingin mengungkapkan bahwa sungai kecil ini memiliki peran penting dalam kehidupan dan mempunyai makna yang mendalam di dalamnya.

Keinginan untuk Memberikan dan Melayani: Penyair juga menciptakan gambaran jembatan bambu yang akan dia bangun di atas sungai dan komitmennya untuk membersihkan lubuk sungai. Ini adalah ekspresi dari hasratnya untuk memberikan kepada masyarakat dan alam, serta untuk menjaga dan merawat keindahan alam yang dia nikmati.

Keselarasan dengan Alam: Puisi ini menggambarkan penyair sebagai bagian dari alam. Dia ingin sungai ini mengalir dalam jantungnya, menciptakan keselarasan dan keindahan dalam hubungan dengan alam. Bahkan, penyair bersedia untuk membiarkan sungai ini beristirahat dalam tidurnya jika sungai itu merasa letih.

Makna dalam Cinta: Penyair mengungkapkan rasa cintanya dalam puisi ini, bukan hanya kepada alam dan sungai, tetapi juga kepada kekasihnya. Sungai kecil ini adalah simbolisasi dari perasaan cinta dan keinginan penyair untuk mengungkapkannya.

Bahasa yang Mengalir: Gaya bahasa penyair yang mengalir seperti air sungai menciptakan ritme yang mengundang pembaca untuk merenungkan makna yang lebih dalam di balik kata-kata.

Secara keseluruhan, puisi "Sungai Kecil" adalah pengamatan penyair tentang alam dan keberadaan manusia dalam konteks alam tersebut. Ia menciptakan gambaran yang indah dan merenungkan tentang identitas, cinta, dan hubungan dengan alam. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan peran alam dalam hidup kita dan bagaimana kita dapat menjaganya serta menjadi bagian darinya.

Puisi D. Zawawi Imron
Puisi: Sungai Kecil
Karya: D. Zawawi Imron

Biodata D. Zawawi Imron:
  • D. Zawawi Imron lahir pada tanggal 1 Januari 1945 di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Pantun Osaka-Nara Dari Osaka hendak ke Nara Berhenti sebentar di Ikoma; Rindu hati tidak kentara Tapi zikir tetap bergema. Dari Osaka hendak ke Nara Kal…
  • Pantun si Paku Gelang Gelang si paku gelang gelang si rama-rama; Pulang aku 'kan pulang mengembara cukup lama. Gelang si paku gelang paku haji tumbuh di …
  • Dari Jakarta Kesadaran tumbuh di Jakarta kalau tiada Jakarta hidup betapa hitamnya karena panggilan tinggal terpendam. (Sedang darah menyala-nyala: derap ku…
  • Dari DiammuDari diammu aku hendak belajar jadi bijaksanaGunung yang menyaksikan segala peristiwatidak beranjak karena ada bencanaatau melonjak karena gembiraPerpisahan atau pertemu…
  • Lagu Orang BuanganSelalu orang bilang: masih ada harapanDan memang ia senang-senang bepergianDalam sedan atas nama jawatanSelalu orang bilang: masih ada harapanDan kudengar ia akan…
  • Mina Tiga buah lubang jadi sasaran lontaran Berjuta orang mengepungnya tapi setan lepas juga masuk dalam diri lelaki yang memaki-maki terinjak kaki. Ti…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.