Puisi: Sumpah Buruh (Karya Abdul Wachid B. S.)

Puisi "Sumpah Buruh" mencerminkan semangat persatuan dan kesetaraan dalam masyarakat Indonesia, terutama dalam memperjuangkan hak-hak pekerja.
Sumpah Buruh

kita manusia indonesia
beralam satu alam indonesia

kita manusia indonesia
bermodal satu modal indonesia

kita manusia indonesia
bersumpah satu memanusiakan manusia

kita manusia indonesia
bertekad satu menolak kenaikan harga-harga

kita manusia indonesia
bernurani satu bayar buruh selayak keringatnya.

May Day, 1 mei 2016

Analisis Puisi:

Puisi "Sumpah Buruh" mengangkat tema keadilan sosial dan perjuangan kaum buruh. Puisi ini mencerminkan semangat persatuan dan kesetaraan dalam masyarakat Indonesia, terutama dalam memperjuangkan hak-hak pekerja.

Makna Tersirat

Puisi ini menyiratkan perjuangan buruh dalam menuntut hak mereka untuk kehidupan yang lebih layak.
  • Frasa "bersumpah satu memanusiakan manusia" menunjukkan bahwa buruh menuntut diperlakukan dengan adil dan bermartabat.
  • Kalimat "bernurani satu bayar buruh selayak keringatnya" menyiratkan tuntutan terhadap upah yang sesuai dengan kerja keras mereka.
  • Penolakan terhadap kenaikan harga-harga dalam puisi mencerminkan keprihatinan terhadap kondisi ekonomi yang semakin membebani rakyat kecil, terutama kaum buruh.
Puisi ini bercerita tentang persatuan dan perjuangan kaum buruh Indonesia dalam memperjuangkan hak mereka.
  • Buruh dalam puisi ini bersumpah untuk tetap berjuang demi keadilan sosial dan kesejahteraan.
  • Mereka menuntut agar kesejahteraan buruh diperhatikan, terutama dalam hal upah yang layak dan kebijakan ekonomi yang tidak menyulitkan mereka.

Suasana dalam Puisi

Puisi ini memiliki suasana penuh semangat dan perlawanan. Gaya pengulangan dalam puisi menciptakan efek yang kuat, seolah-olah menjadi seruan bagi buruh untuk bersatu dalam memperjuangkan hak-haknya.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Puisi ini menyampaikan pesan bahwa buruh memiliki hak yang harus diperjuangkan, terutama dalam mendapatkan upah yang layak dan kondisi kerja yang adil.
  • Kesetaraan dalam masyarakat harus dijunjung tinggi agar tidak ada pihak yang tertindas.
  • Kenaikan harga-harga yang tidak diimbangi dengan kenaikan upah adalah bentuk ketidakadilan yang perlu ditolak.
  • Persatuan buruh adalah kekuatan dalam melawan penindasan dan menuntut hak-hak mereka.

Imaji

Puisi ini lebih berfokus pada gagasan perjuangan sosial daripada deskripsi imaji konkret. Namun, terdapat imaji gerakan dan semangat kolektif, seperti:
  • Imaji perlawanan → "bertekad satu menolak kenaikan harga-harga", yang mencerminkan aksi dan protes buruh.
  • Imaji kerja keras → "bayar buruh selayak keringatnya", yang menggambarkan kelelahan buruh dalam bekerja dan harapan mereka untuk upah yang adil.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini antara lain:
  • Repetisi → "kita manusia indonesia" diulang di setiap bait untuk memperkuat rasa persatuan dan kesetaraan.
  • Paralelisme → Struktur bait yang seragam dengan pola pengulangan memperkuat makna dan semangat dalam puisi.
  • Metafora → "bernurani satu bayar buruh selayak keringatnya" mengibaratkan upah sebagai sesuatu yang harus setara dengan usaha dan kerja keras.
Puisi "Sumpah Buruh" karya Abdul Wachid B. S. adalah sebuah seruan perlawanan dan persatuan kaum buruh dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Dengan struktur repetitif dan gaya bahasa yang lugas, puisi ini menekankan pentingnya keadilan sosial, hak pekerja, serta perlawanan terhadap kebijakan ekonomi yang merugikan rakyat kecil. Puisi ini menjadi simbol dari perjuangan buruh untuk hidup yang lebih layak dan bermartabat.

Sepenuhnya Puisi
Puisi: Sumpah Buruh
Karya: Abdul Wachid B. S.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.