Puisi: Sudah Ber-Ibu Kembali (Karya Bung Karno)

Puisi "Sudah Ber-Ibu Kembali" menggambarkan persatuan Indonesia sebagai sesuatu yang telah lama dinanti dan akhirnya kembali hadir seperti ibu yang ..

Sudah Ber-Ibu Kembali


Sudah lama bunga Indonesia
tiada mengeluarkan harumnya
semenjak sekar yang
terkemudian sudah menjadi layu

Tetapi sekarang bunga Indonesia
sudah kembang kembali
kembang ditimpa cahaya bulan persatuan indonesia
dalam bulan yang terang-benderang ini
berbaurlah segandi segala bunga-bungaan yang harum
dan menarik hati yang tahu akan harganya bunga
sebagai hiasan alam yang
diturunkan Tuhan Illahi

Kembangnya bunga ini
ialah bangunnya bangsa Indonesia
menurut langkah yang terkemudian sekali
didahului oleh bangunnya laki-laki Indonesia
beserta pemudanya

Langkah yang terkemudian
tetapi jejak yang pertama sekali
dalam sejarah Indonesia
dan permulaan zaman baru

Sudah lama Indonesia kehilangan ibu
sudah lama Indonesia kehilangan puterinya
tetapi berkat disinari cahaya persatuan Indonesia
bertemulah anak piatu dengan ibu
yang disangka sudah hilang
berjabat tanganlah dengan puteri yang
dikatakan sudah berpulang

Pertemuan anak piatu dengan ibu kandung
ialah saat yang semulia-mulianya
dalam sejarah anak piatu
yang ber-ibu kembali

Saat ini tiada dapat dilupakan
sedih dan suka
pedih dan pilu bercampur-baur
karena kenang-kenangan yang sudah berlalu
Dan oleh karena nasib baru yang akan dimulai

Baru sekarang Persatuan Indonesia ada romantiknya
Apa gunanya gamelan dalam pendopo kalau tidak dibunyikan
terletak saja jadi pemandangan
kaum keluarga turun-temurun

Gamelan Indonesia berbunyi kembali
berbunyi dalam pendopo Indonesia
dan melagukan persatuan Indonesia
pada waktu bulan purnama raya
penuh dengan bau bunga
dan kembang yang harum
Indonesia piatu sudah ber-ibu kembali

Sumber: Puisi-Puisi Revolusi Bung Karno (2002)

Catatan:
Buku Puisi-Puisi Revolusi Bung Karno (2002) dihimpun oleh Maman S. Tegeg. Maman merangkai tulisan-tulisan (termasuk pidato) karya Bung Karno (yang dikutip dari berbagai sumber) menjadi bentuk sajak/puisi.

Analisis Puisi:

Puisi "Sudah Ber-Ibu Kembali" merupakan salah satu karya yang menggambarkan kebangkitan kembali bangsa Indonesia setelah melewati masa sulit. Bung Karno, melalui rangkaian kata yang puitis dan sarat makna, menggambarkan persatuan Indonesia sebagai sesuatu yang telah lama dinanti dan akhirnya kembali hadir seperti ibu yang ditemukan kembali oleh anak piatu.

Tema Puisi

Puisi ini mengangkat beberapa tema utama, antara lain:
  1. Kebangkitan dan Persatuan Bangsa – Puisi ini berbicara tentang bagaimana Indonesia yang sebelumnya terpuruk kini bangkit kembali dengan semangat persatuan.
  2. Simbolisme Ibu sebagai Identitas Bangsa – Indonesia yang kehilangan ibu melambangkan bangsa yang tercerai-berai, dan kini bersatu kembali.
  3. Perjalanan Sejarah dan Romantisme Kebangsaan – Puisi ini menampilkan perjalanan bangsa Indonesia dengan nuansa emosional, penuh suka dan duka.
  4. Keindahan dan Harapan Baru – Bunga yang kembali mekar menjadi simbol bahwa Indonesia memasuki babak baru yang penuh harapan.

Makna Puisi

Puisi ini mengandung makna mendalam tentang kebangkitan Indonesia melalui persatuan dan kesadaran nasional.
  • "Sudah lama bunga Indonesia tiada mengeluarkan harumnya" → Indonesia pernah mengalami masa sulit, kehilangan identitas dan kejayaan.
  • "Tetapi sekarang bunga Indonesia sudah kembang kembali" → Indonesia kembali bangkit setelah mengalami keterpurukan.
  • "Sudah lama Indonesia kehilangan ibu, sudah lama Indonesia kehilangan puterinya" → Bangsa ini pernah tercerai-berai, seperti anak yang kehilangan induknya.
  • "Pertemuan anak piatu dengan ibu kandung ialah saat yang semulia-mulianya" → Kembalinya persatuan Indonesia merupakan momen paling berharga dalam sejarah bangsa.
  • "Gamelan Indonesia berbunyi kembali" → Simbol bahwa semangat dan kebudayaan Indonesia kembali hidup setelah lama terdiam.

Makna Tersirat

Di balik makna eksplisitnya, puisi ini juga menyiratkan beberapa pesan penting:
  1. Persatuan adalah Kunci Kebangkitan Bangsa – Indonesia hanya bisa bangkit jika rakyatnya bersatu dan menyadari identitas kebangsaan mereka.
  2. Sejarah Indonesia Penuh dengan Perjuangan – Perjalanan Indonesia dipenuhi dengan berbagai tantangan, namun selalu ada harapan di setiap perubahan zaman.
  3. Kebudayaan sebagai Simbol Persatuan – Gamelan yang berbunyi kembali melambangkan bahwa budaya adalah bagian penting dalam menyatukan bangsa.
  4. Momen Kebangkitan adalah Momen Emosional – Seperti anak yang bertemu kembali dengan ibunya, kebangkitan Indonesia bukan hanya soal politik, tetapi juga soal emosi dan kebanggaan nasional.
Puisi ini bercerita tentang kebangkitan kembali Indonesia setelah melewati masa sulit, yang digambarkan dengan pertemuan seorang anak piatu dengan ibunya.

Bung Karno menggambarkan Indonesia yang sebelumnya tercerai-berai kini telah menemukan kembali jati dirinya melalui persatuan. Dengan menggunakan simbolisme bunga, gamelan, dan ibu, puisi ini menunjukkan bagaimana sebuah bangsa dapat bangkit kembali jika rakyatnya bersatu dan menjaga kebudayaan mereka.

Puisi ini tidak hanya menggambarkan perjuangan fisik, tetapi juga perjuangan batin dan emosional dalam menemukan kembali identitas nasional. Sebuah karya yang tetap relevan hingga kini sebagai pengingat bahwa persatuan adalah kunci utama dalam menjaga keutuhan bangsa.

Ir. Soekarno
Puisi: Sudah Ber-Ibu Kembali
Karya: Bung Karno

Biodata Bung Karno/Ir. Soekarno:
  • Ir. Soekarno (EYD: Sukarno) merupakan Presiden Indonesia (1945-1967).
  • Ir. Soekarno, sering disapa Bung Karno, lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Soerabaja, Oost Java, Hindia Belanda.
  • Ir. Soekarno meninggal dunia karena gangguan ginjal pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.