Puisi: Song for Sabrinna (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Puisi "Song for Sabrinna" karya Dorothea Rosa Herliany menggambarkan perasaan duka dan kesedihan yang muncul dari ingatan tentang seseorang yang ....
Song for Sabrinna

Sebab gorden terbuka. dan wajahmu mengabur
dalam hujan di kaca jendela
dalam usia yang merambat pada kalender
abad-abad tua yang terlepas
ke lantai.

dan lukisan itu kembali menempel pada dinding
membiaskan bau tanah yang menyingkir
dari dekap hujan.

-- masih kucium amis nafasmu, Sabrinna
memburamkan kaca pada pigura itu. Dan wajah-wajah
di dalamnya: mengabut. fana!

1987

Sumber: Matahari yang Mengalir (1990)

Analisis Puisi:

Puisi "Song for Sabrinna" karya Dorothea Rosa Herliany adalah karya yang sarat akan makna dan simbolisme. Dengan gaya bahasa yang khas dan penuh imaji, puisi ini menyampaikan perasaan yang mendalam dan menyentuh hati pembacanya.

Tema

Puisi ini mengangkat tema tentang kehilangan, kenangan, dan kefanaan. Melalui citraan yang suram dan penuh nostalgia, puisi ini menggambarkan perasaan duka dan kesedihan yang muncul dari ingatan tentang seseorang yang telah tiada.

Makna Tersirat

Puisi ini memiliki makna tersirat tentang perasaan kehilangan yang mendalam. Penyair menggunakan gambaran-gambaran seperti "wajahmu mengabur dalam hujan di kaca jendela" dan "usia yang merambat pada kalender" untuk menggambarkan bagaimana kenangan seseorang semakin pudar seiring berjalannya waktu. Selain itu, kata-kata seperti "fana" dan "mengabut" menegaskan kefanaan manusia dan ketidakabadian segala sesuatu di dunia.

Puisi ini bercerita tentang seseorang yang mengenang sosok bernama Sabrinna. Sang penyair merasakan kehadiran Sabrinna dalam berbagai elemen di sekitarnya, seperti hujan, kaca jendela, dan bau tanah yang menghilang setelah hujan reda. Ada kesan bahwa Sabrinna mungkin sudah tiada, dan penyair mencoba mengingatnya melalui berbagai hal yang dahulu pernah ada bersamanya.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini terasa melankolis, suram, dan penuh dengan rasa kehilangan. Ada nuansa kesedihan yang mendalam ketika penyair menggambarkan bagaimana ingatan terhadap seseorang perlahan-lahan mengabur, seperti "wajah-wajah di dalamnya: mengabut. fana!" Suasana ini semakin diperkuat oleh penggunaan kata-kata seperti "hujan", "kaca jendela", dan "usia yang merambat" yang menekankan aspek kefanaan dan perpisahan.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Puisi ini menyampaikan pesan bahwa kenangan terhadap seseorang yang telah tiada bisa tetap hidup dalam ingatan, meskipun seiring waktu, kenangan itu akan semakin pudar. Selain itu, puisi ini juga mengingatkan kita tentang kefanaan hidup dan bagaimana manusia harus menerima kenyataan bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak abadi.

Imaji dalam Puisi

Dorothea Rosa Herliany menggunakan imaji visual dan penciuman untuk memperkuat suasana dalam puisi ini. Imaji visual muncul dalam penggambaran "wajahmu mengabur dalam hujan di kaca jendela" dan "lukisan itu kembali menempel pada dinding" yang memberikan gambaran samar tentang kenangan yang mulai memudar. Sementara itu, imaji penciuman hadir dalam baris "masih kucium amis nafasmu, Sabrinna" yang menghadirkan kesan keintiman sekaligus nostalgia yang mendalam.

Majas dalam Puisi

Puisi ini menggunakan beberapa majas untuk memperkuat pesan dan suasana yang ingin disampaikan:
  • Metafora – "usia yang merambat pada kalender" menggambarkan perjalanan waktu yang tak terhindarkan.
  • Personifikasi – "bau tanah yang menyingkir dari dekap hujan" memberikan kesan bahwa tanah memiliki perasaan dan dapat menjauh.
  • Hiperbola – "abad-abad tua yang terlepas ke lantai" memberikan gambaran dramatis tentang waktu yang berlalu begitu cepat.
Puisi "Song for Sabrinna" adalah puisi yang menyentuh dan penuh dengan nuansa melankolis. Dengan tema kehilangan dan kefanaan, Dorothea Rosa Herliany berhasil menyampaikan emosi yang mendalam melalui citraan dan penggunaan bahasa yang kuat. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang waktu, kenangan, dan perpisahan yang tak bisa dihindari dalam kehidupan.

Dorothea Rosa Herliany
Puisi: Song for Sabrinna
Karya: Dorothea Rosa Herliany

Biodata Dorothea Rosa Herliany:
  • Dorothea Rosa Herliany lahir pada tanggal 20 Oktober 1963 di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Ia adalah seorang penulis (puisi, cerita pendek, esai, dan novel) yang produktif.
  • Dorothea sudah menulis sejak tahun 1985 dan mengirim tulisannya ke berbagai majalah dan surat kabar, antaranya: Horison, Basis, Kompas, Media Indonesia, Sarinah, Suara Pembaharuan, Mutiara, Citra Yogya, Dewan Sastra (Malaysia), Kalam, Republika, Pelita, Pikiran Rakyat, Surabaya Post, Jawa Pos, dan lain sebagainya.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.