Puisi: Shalatku (Karya L.K. Ara)

Puisi "Shalatku" tidak hanya sekadar memperlihatkan shalat sebagai suatu kewajiban ibadah, melainkan sebagai proses spiritual dan hubungan yang ...
Shalatku

Shalatku
Bagai mawar
Bunga dalam taman
Memberi kesejukan
Dan menyebar wangi
Dalam ladang kehidupan

Shalatku
Bagai pisau
Kuasah berkilau
Semakin tajam
Untuk menikam
Dosa-dosaku

Shalatku
Bagai titi
Kujalin dalam sunyi
Jembatan kepada-Mu
Ya Robbi

Jakarta, 5 November 1986

Analisis Puisi:

Puisi "Shalatku" karya L.K. Ara merangkum makna dan nilai penting dari ibadah shalat dalam bentuk perumpamaan yang sangat kuat. Ia menyajikan metafora yang kuat dan perbandingan yang dapat dipahami dengan mudah, menggambarkan shalat sebagai sesuatu yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari.

Mawar dalam Taman: Dibandingkan dengan mawar yang memberi kesejukan dan wangi di taman, shalat diibaratkan sebagai sesuatu yang memberi ketenangan dan kesegaran dalam kehidupan sehari-hari.

Pisau yang Tajam: Shalat diibaratkan sebagai pisau yang diasah, yang semakin tajam dengan tujuan untuk memotong atau menikam dosa-dosa. Ini merujuk pada aspek kebersihan spiritual yang ada dalam shalat.

Jembatan yang Sunyi: Shalat dipandang sebagai titian atau jembatan dalam kesunyian yang menghubungkan hamba dengan Sang Pencipta, menyampaikan makna tentang koneksi spiritual dan pribadi yang dijalin ketika seseorang melakukan shalat.

Kesejukan dan Ketenangan: Shalat tidak hanya dilihat sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai sumber ketenangan batin dan kedamaian dalam kehidupan.

Proses Pembersihan: Dalam pembacaan metafora pisau, shalat dipandang sebagai cara untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan kesalahan.

Hubungan Pribadi dengan Tuhan: Penggambaran shalat sebagai jembatan yang dibangun dalam keheningan merujuk pada upaya pribadi dalam memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.

Puisi "Shalatku" tidak hanya sekadar memperlihatkan shalat sebagai suatu kewajiban ibadah, melainkan sebagai proses spiritual dan hubungan yang kuat dengan Tuhan. Metafora yang digunakan dengan mawar, pisau, dan jembatan menegaskan bagaimana shalat memengaruhi aspek spiritual, pembersihan, dan hubungan pribadi seseorang dengan Yang Maha Kuasa.

Puisi
Puisi: Shalatku
Karya: L.K. Ara

Biodata L.K. Ara:
  • Nama lengkap L.K. Ara adalah Lesik Keti Ara.
  • L.K. Ara lahir di Kutelintang, Takengon, Aceh Tengah, 12 November 1937.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Kurusetra Hyderabat merapat Kepada senja Dan lamput-lampu Di Universitas Kurusetra menyala Terbayang Abimanyu gugur Kena kutuk panah seribu Yang diucapkan d…
  • Sajak April - untuk Pipiet Maret menutup pintu Dan April mengintip Lalu melongok Dan mendekatiku. - Ada apa? - tanyaku. Dia senyum. Bibirnya mungil Matanya …
  • Yang Datar Ada datar memuncak datar penjara datar cengkaman datar. Matahari bulan yang siang yang malam dan kehidupan. Ada perjalanan tanpa pencapaian ad…
  • Kutang Selembar kutang Tergantung di pemeyan Kutang perempuan jenisnya Kutang jawa identitasnya Agak mambu Tak terlalu menyengat Adapun namanya: Entrok Begi…
  • Perut Waktu Dari perut waktu lahirlah kehidupan berhadapan dengan lapar haus dan kefanaan, Ia terkapar. Dari rahim sang kala kehidupan menyantap makanan. Ia…
  • Sajak Senja Kereta api dan rel terasa keras dan dingin di tanganku. Matahari lepas pandang dan ujung petang menyentuhkan jari kaki pada dinding jantungku. Aku …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.