Puisi: Shalat (Karya Lazuardi Adi Sage)

Puisi "Shalat" karya Lazuardi Adi Sage adalah sebuah karya sastra yang mencerminkan perasaan kegelisahan dan kekalahannya dalam menjalani .....

Shalat


Tanpa pertempuran pun aku selalu kalah
lewat risauku diam-diam, kutaruh dendam
di segala medan

Perjuangan dan nasib ini ya Muhammad
adalah gelisah tak habis-habisnya
dimana ruang dimana waktu
tak menghilang dimana jumpa

1978

Sumber: Tembang Kota Tanah Tercinta (1980)

Analisis Puisi:

Puisi "Shalat" karya Lazuardi Adi Sage adalah sebuah karya sastra yang mencerminkan perasaan kegelisahan dan kekalahannya dalam menjalani kehidupan. Puisi ini mengekspresikan rasa gelisah dan dendam yang tersimpan dalam hati penulis, serta hubungannya dengan keagungan sosok Nabi Muhammad. Melalui puisi ini, penulis berbicara tentang pertempuran batin yang tak terhindarkan dan perjuangan yang dilakukan untuk menghadapinya.

Perasaan Kegelisahan dan Kekalahan: Puisi ini mengekspresikan perasaan kegelisahan dan kekalahannya dalam menjalani hidup. Penulis merasa terus menerus kalah dalam pertempuran batin yang tak terlihat oleh orang lain. Perasaan gelisah dan kekecewaan itu berdiam dalam hati penulis, dan dia merasa memiliki dendam yang ingin disampaikan.

Penyebutan Nama Nabi Muhammad: Dalam puisi ini, penulis menyebutkan nama Nabi Muhammad sebagai simbol perjuangan dan keagungan. Nama Nabi Muhammad dijadikan panggilan untuk merenungkan tentang perjuangan dan nasib penulis yang penuh gelisah. Hal ini menunjukkan rasa kagum penulis terhadap Nabi Muhammad dan kemungkinan mencari dukungan atau inspirasi dalam menghadapi perjuangan batinnya.

Gelisah di Segala Medan: Penulis merasa gelisah di segala medan kehidupannya, baik itu dalam waktu dan ruang. Perasaan kegelisahan dan kekalahannya tak pernah hilang dan selalu hadir dalam setiap aspek hidupnya. Puisi ini mencerminkan ketidakstabilan emosi dan pertempuran yang berkecamuk dalam hati penulis.

Penggunaan Bahasa dan Irama: Puisi "Shalat" ditulis dengan bahasa yang sederhana dan lugas, tetapi tetap mengandung makna mendalam. Penggunaan bahasa yang sederhana ini memungkinkan pembaca untuk lebih mudah menyelami perasaan penulis. Selain itu, irama puisi ini juga memberikan kesan reflektif dan kontemplatif.

Pesan dan Makna: Puisi ini menyampaikan pesan tentang pertempuran batin yang dialami oleh penulis dan banyak orang lain. Perasaan gelisah, kekalahan, dan dendam adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus dihadapi. Melalui puisi ini, penulis juga menyiratkan pentingnya mencari inspirasi dan kekuatan dari tokoh-tokoh besar seperti Nabi Muhammad dalam menghadapi perjuangan hidup.

Puisi "Shalat" karya Lazuardi Adi Sage mencerminkan perasaan gelisah, kekalahan, dan dendam yang dialami oleh penulis dalam menjalani kehidupannya. Melalui penyebutan nama Nabi Muhammad, puisi ini mengeksplorasi pertempuran batin dan harapan untuk mendapatkan inspirasi dari sosok besar dalam menghadapi perjuangan hidup. Puisi ini memberikan pesan tentang pentingnya menerima dan menghadapi berbagai emosi dan tantangan dalam perjalanan hidup.

Lazuardi Adi Sage
Puisi: Shalat
Karya: Lazuardi Adi Sage

Biodata Lazuardi Adi Sage:
  • Lazuardi Adi Sage (biasa dipanggil Laz) lahir pada tanggal 28 November 1957 di Medan, Sumatera Utara.
  • Lazuardi Adi Sage meninggal dunia pada tanggal 19 Oktober 2007.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.